Presiden perusahaan Kobayashi Pharmaceutical Co, Akihiro Kobayashi. Foto: Kyodo News
Presiden perusahaan Kobayashi Pharmaceutical Co, Akihiro Kobayashi. Foto: Kyodo News

Korban Obat Suplemen Kesehatan Jepang Bertambah Jadi Lima Orang

Fajar Nugraha • 29 Maret 2024 19:11
Tokyo: Sekitar seminggu sejak produk suplemen kesehatan Jepang mulai ditarik kembali, lima orang telah meninggal dan lebih dari 100 orang dirawat di rumah sakit pada Jumat.
 
Kobayashi Pharmaceutical Co yang berbasis di Osaka mendapat kecaman karena tidak segera mengumumkan masalah yang diketahui secara internal pada awal Januari.
 
Pengumuman publik pertama datang pada 22 Maret.

Pejabat perusahaan mengatakan 114 orang dirawat di rumah sakit setelah mengonsumsi produk, termasuk Benikoji Choleste Help yang dimaksudkan untuk menurunkan kolesterol, yang mengandung bahan yang disebut benikoji, sejenis jamur berwarna merah.
 
Awal pekan ini, jumlah kematian mencapai dua orang.
 
Baca: Produsen Obat Jepang Laporkan Dua Kematian Lagi Akibat Suplemen.

 
Beberapa orang mengalami masalah ginjal setelah mengonsumsi suplemen. Namun penyebab pastinya masih diselidiki bekerja sama dengan laboratorium pemerintah, menurut produsennya.
 
“Kami meminta maaf sedalam-dalamnya,” kata Presiden perusahaan Akihiro Kobayashi kepada wartawan pada Jumat, sambil membungkuk lama untuk menekankan permintaan maaf tersebut bersama tiga pejabat tinggi perusahaan lainnya.
 
Ia menyatakan penyesalannya kepada mereka yang telah meninggal dan sakit, serta kepada keluarga mereka. Ia juga meminta maaf atas masalah yang ditimbulkan pada seluruh industri makanan kesehatan dan profesi medis, seraya menambahkan bahwa perusahaan berupaya mencegah kerusakan lebih lanjut dan meningkatkan manajemen krisis.
 
Produk perusahaan tersebut telah ditarik kembali – begitu pula lusinan produk lain yang mengandung benikoji, termasuk pasta miso, biskuit, dan saus cuka.
 
Kementerian Kesehatan Jepang memasang daftar di situs resminya berisi semua produk yang ditarik kembali, termasuk beberapa produk yang menggunakan benikoji untuk pewarna makanan.
 
Kementerian memperingatkan jumlah kematian bisa terus bertambah. Suplemen tersebut dapat dibeli di toko obat tanpa resep dari dokter, dan beberapa mungkin telah dibeli atau diekspor sebelum penarikan, termasuk oleh wisatawan yang mungkin tidak menyadari risiko kesehatannya.
 
Kobayashi Pharmaceutical telah menjual produk benikoji selama bertahun-tahun, dengan satu juta paket terjual selama tiga tahun fiskal terakhir, tetapi masalah muncul pada suplemen yang diproduksi pada tahun 2023.
 
Kobayashi Pharmaceutical mengatakan pihaknya memproduksi 18,5 ton benikoji tahun lalu.
 
Beberapa analis menyalahkan inisiatif deregulasi baru-baru ini, yang menyederhanakan dan mempercepat persetujuan produk kesehatan untuk memacu pertumbuhan ekonomi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan