Artileri yang dilepaskan oleh Korea Utara. Foto: AFP
Artileri yang dilepaskan oleh Korea Utara. Foto: AFP

Respons Latihan Militer Korsel-AS, Korut Lepaskan Tembakan Artileri

Fajar Nugraha • 08 Maret 2024 10:04
Seoul: Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un mengawasi latihan penembakan artileri yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapan tempur. Hal ini dilakukan Kim Jong-Un beberapa hari setelah negaranya berjanji untuk mengambil langkah militer yang sesuai terhadap pelatihan militer Korea Selatan-AS yang sedang berlangsung.
 
Pelatihan militer Korea Selatan-AS yang sedang berlangsung dianggap oleh Korea Utara sebagai latihan invasi. Korut pun meradang dan membalas dengan latihan artileri.
 
“Latihan Kamis ini melibatkan unit artileri garis depan, yang senjatanya menempatkan Seoul, ibu kota Korea Selatan, dalam jangkauan serangan,” kata Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA), seperti dikutip ABC, Jumat 8 Maret 2024.
 
Baca: Kim Jong-un Pantau Langsung Simulasi Perang Pasukan Korut.


Kim mengatakan, “unit artileri harus mengambil inisiatif dengan serangan tanpa ampun dan cepat pada saat mereka memasuki perang yang sebenarnya,” kata KCNA.
 
Senjata artileri jarak jauh Korea Utara yang dikerahkan ke depan menimbulkan ancaman keamanan yang serius bagi Seoul, sebuah kota berpenduduk 10 juta orang yang berjarak sekitar 40 hingga 50 kilometer  dari perbatasan dengan Korea Utara.
 
Kementerian Pertahanan Korea Utara mengatakan, pada Selasa bahwa pihaknya akan melakukan “kegiatan militer yang bertanggung jawab” yang tidak ditentukan sebagai tanggapan terhadap latihan militer Korea Selatan-AS yang akan berakhir 14 Maret. Kim mengunjungi tempat pelatihan operasional barat pada Rabu dan menyerukan kemampuan berperang yang lebih kuat.
 
Latihan Korea Selatan-AS dimulai pada Senin dan melibatkan pelatihan pos komando yang disimulasikan komputer dan 48 jenis latihan lapangan, dua kali lipat jumlah yang dilakukan tahun lalu.
 
Korea Utara memandang latihan militer Korea Selatan-AS, sebagai ancaman keamanan utama, dan menyebutnya sebagai persiapan untuk melancarkan serangan terhadap Korea Utara. Para pejabat Seoul dan Washington mengatakan latihan mereka bersifat defensif.
 
Korea Utara telah secara tajam mempercepat aktivitas uji coba rudalnya sejak tahun 2022 sebagai bagian dari upaya untuk mengembangkan senjata berkemampuan nuklir yang lebih kuat yang menargetkan daratan Amerika Serikat dan Korea Selatan. Militer Korea Selatan dan AS telah memperluas latihan mereka sebagai tanggapan.
 
Para ahli mengatakan Korea Utara kemungkinan besar bermaksud menggunakan persenjataan modern untuk mendapatkan keringanan sanksi dari Amerika Serikat ketika diplomasi dimulai kembali. Mereka mengatakan Korea Utara dapat meningkatkan uji coba senjatanya dan meningkatkan retorika perang tahun ini seiring Amerika Serikat dan Korea Selatan mengadakan pemilu besar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan