Mengutip dari The Straits Times, Tiongkok mengatakan bahwa penjaga pantai telah mengambil "langkah-langkah yang diperlukan," seperti kapal perang Filipina keluar dan mengendalikan rutenya, setelah imbauan dan peringatan berulang diabaikan Manila.
Pemerintah Tiongkok mengeklaim pihaknya memiliki "kedaulatan tak terbantahkan" atas Scarborough Shoal yang mereka sebut sebagai Pulau Huangyan. Tiongkok juga mengeklaim sebagian besar Laut China Selatan.
September lalu, penjaga pantai Filipina telah memotong penghalang terapung sepanjang 300 meter yang dipasang Tiongkok di Laut China Selatan. Penghalang terapung itu dipasang Tiongkok untuk memblokade akses Filipina ke Scarborough Shoal.
"Kami mendesak Filipina untuk segera menghentikan pelanggarannya," kata juru bicara penjaga pantai Tiongkok Gan Yu, seraya mengatakan tindakan tersebut juga merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional.
Kejadian ini terjadi sehari setelah Tiongkok memperingatkan Filipina agar tidak melakukan "provokasi" lebih lanjut di Scarborough Shoal di Laut China Selatan, dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut telah melanggar kedaulatan teritorial Tiongkok, melanggar hukum internasional, dan mengganggu perdamaian serta stabilitas regional.
Hubungan antara Filipina dan Tiongkok telah memburuk akhir-akhir ini, yang sebagian besarnya disebabkan tawaran Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr untuk memperdalam hubungan pertahanan dengan Amerika Serikat (AS), termasuk dalam skema pelatihan dan kemanusiaan.
Baca juga: Perahu Nelayan Filipina Ditabrak Kapal Tanker di Laut China Selatan, 3 Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News