Dalam acara tersebut, Duta Besar Indonesia untuk Australia Dr. Siswo Pramono dan Konjen RI Sydney, Vedi Kurnia Buana, hadir untuk mendukung ekspansi Privy di Australia bersama lebih dari 100 undangan pelaku bisnis lainnya.
Dengan lebih dari 39 juta pengguna individu terverifikasi dan 2.800 perusahaan menggunakan Privy di Indonesia, perusahaan ini menjadi mitra potensial bagi pelaku bisnis Australia yang ingin memperkuat tindakan perlindungan data pribadi mereka, dan semakin relevan dengan terjadinya kebocoran data baru-baru ini.
Privy menyediakan identitas digital yang berpusat pada pengguna, memberikan kontrol yang lebih besar kepada subjek data dan mendorong minimalisasi berbagi data dan pencegahan pencurian identitas.
CEO Privy, Marshall Pribadi, menyampaikan paparan mengenai verifikasi identitas digital, privasi data dan keamanan dunia maya, serta memberikan wawasan berharga bagi bisnis Australia tentang cara merangkul pelanggan secara digital dengan cara yang mudah namun lebih aman. Marshall juga memamerkan pendekatan sukses mereka dalam verifikasi identitas digital di acara tersebut.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Sabtu, 6 Mei 2023, Privy didukung oleh Pemerintah Indonesia dan otoritas sertifikat yang dilisensikan Kementerian Kominfo, serta terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan Indonesia sebagai penyedia e-KYC.
Ketika ditanya mengapa memilih Privy, CEO dan Founder Privy, Marshall Pribadi menyampaikan bahwa Privy telah berhasil mengimplementasikan produk teknologi teruji yang kini menjadi pemimpin industri identitas digital di Indonesia. Privy memiliki visi untuk membagikan model mereka ke negara maju di Australia dan memberikan solusi ID digital yang dapat memitigasi risiko pencurian data.
Privy, yang baru-baru ini memperoleh sertifikasi ISO/IEC 27701:2019 tentang Manajemen Informasi Privasi, juga berhasil membangun reputasi sebagai mitra terpercaya dalam menyediakan solusi keamanan digital. Kehadiran Privy di acara "Unlocking Digital Insights" menjadi kesempatan penting bagi bisnis Australia untuk belajar dari pengalaman Privy dan memperluas jaringan mereka dengan perusahaan Indonesia.
Dubes Siswo membuka acara secara resmi dan menggarisbawahi pentingnya membangun jembatan antara Indonesia dan Australia. Dalam sambutannya, ia juga mengatakan bahwa reputasi Privy menjadi modal penting dalam memperluas pasar global, terutama di Australia.
"Ekspansi Privy merupakan tonggak penting dalam pertumbuhan hubungan ekonomi antara kedua negara kita. Ekspansi ini akan menciptakan peluang kerja baru bagi warga Indonesia dan Australia dan memperkuat hubungan antara kedua negara dan yang paling penting mendorong lebih banyak inovasi dan kolaborasi di sektor digital. Ekonomi digital akan terus memainkan peran yang semakin penting dalam hubungan antara Indonesia dan Australia," kata Dubes Siswo.
"Dengan bekerja sama dan memanfaatkan kekuatan ekosistem digital kita masing-masing, kita dapat menciptakan peluang baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi bagi negara dan masyarakat kita. Hari ini kita melihat kembali wajah baru Indonesia, anak muda Indonesia yang berpendidikan tinggi, kreatif, visioner dan pekerja keras," sambungnya.
"Ini adalah masa depan kita, dan di sinilah warga Australia perlu melihat masyarakat kita, untuk membangun fondasi kepercayaan yang kuat dan kemitraan yang berkelanjutan dengan Indonesia dan Australia," pungkas Dubes Siswo.
Baca juga: Indonesia-Australia Kerja Sama Keamanan Siber dan Atasi Disinformasi
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News