Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri Tiongkok, AS dan Kanada secara sepihak telah menjatuhkan sanksi terkait Xinjiang dengan hanya didasari rumor dan misinformasi.
Baca: AS Desak Konsekuensi Serius Atas Pemerkosaan Perempuan Uighur di Xinjiang
Merespons hal tersebut, Beijing pun balas menjatuhkan sanksi ke kedua negara.
Individu dan etnitas yang terkena sanksi Tiongkok meliputi Ketua Komisi Kebebasan Beragama Internasional Amerika Serikat (USCIRF) Gayle Manchin, Wakil Ketua USCIRF Tony Perkins, anggota parlemen Kanada Michael Chong, dan Sub Komite Hak Asasi Manusia Internasional dan Pertumbuhan Internasional dari House of Commons Kanada.
"Beberapa individu ini dilarang memasuki pulau utama (Tiongkok), Hong Kong, dan Makau," ujar pengumuman Kemenlu Tiongkok, dilansir dari laman Xinhua pada Minggu, 28 Maret 2021.
"Warga serta institusi Tiongkok juga dilarang berbisnis dengan beberapa individu dan entitas tersebut," lanjutnya.
Tiongkok menegaskan bahwa sanksi terdahulu terhadap beberapa individu AS mengenai isu kedaulatan dan kepentingan Negeri Tirai Bambu masih tetap berlaku.
Kemenlu Tiongkok sekali lagi menegaskan tekad Beijing untuk melindungi kedaulatan, keamanan, dan juga kepentingan nasional. Tiongkok mendesak pihak-pihak terkait untuk memahami situasi terkini dan mengakui kesalahan mereka.
"Mereka harus berhenti melakukan manipulasi politik terkait isu Xinjiang, berhenti mengintervensi urusan dalam negeri Tiongkok dalam bentuk apapun, dan berhenti untuk terus melangkah di jalan yang salah. Jika itu tidak dilakukan, maka jari-jari mereka akan terbakar," ungkap pernyataan Kemenlu Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News