"Walaupun sudah ada vaksin, kita tidak boleh berpuas diri, karena virus tetap ada," katanya dalam konferensi Global Town Hall yang digelar virtual, Jumat, 20 November 2020.
"Masyarakat harus tetap waspada, dan negara harus bersiap," imbuhnya.
Ia menambahkan, negara tidak boleh memilih antara kesehatan atau ekonomi. Pasalnya hal tersebut akan berakhir pada memilih antara nyawa atau kehidupan.
"Covid-19 telah mengajarkan kita bahwa kesehatan bukan masalah harga, tapi investasi untuk kehidupan produktif dan ekonomi yang stabil," seru Tedros.
Ia mengatakan saat ini dunia tengah berfokus pada akses mudah untuk vaksin. Menurutnya, vaksin harus dibagikan secara merata dan adil, terutama untuk negara-negara miskin dan berkembang.
Inilah yang menjadi dasar WHO bekerja sama dengan mitra internasional membuat akses perangkat akselerasi covid-19 dan fasilitas kerja sama vaksin (COVAX). Langkah ini dibuat agar vaksin bisa dikembangkan dengan cepat dan dibagikan secara adil.
"Terutama untuk para tenaga medis yang berada di garda depan," ungkapnya.
Tedros mengucapkan selamat kepada Indonesia karena telah bergabung dengan Fasilitas COVAX. Ia berharap dengan bergabungnya Indonesia, maka kerja sama vaksin yang terjangkau dan adil dapat semakin diperkuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News