"Pandemi covid-19 ini terus memperlihatkan betapa tidak siapnya kita semua dalam menghadapi pandemi," kata Retno, Kamis, 1 Oktober 2020.
Ia mengatakan selama ini dunia tidak cukup berinvestasi untuk membangun infrastruktur kesehatan yang kuat, sehingga terpaksa harus mengeluarkan sumber daya secara masif saat ditimpa pandemi seperti sekarang.
Retno menyampaikan tiga hal dalam pidatonya. Yang pertama, pentingnya penguatan sistem kesehatan masing-masing negara yang merupakan modal utama untuk menciptakan sistem global yang kuat dan resilien.
"Investasi dibidang pelayanan kesehatan dan infrastruktur penunjang perlu dilakukan agar layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas dapat tercapai," tuturnya.
Kedua, ia menuturkan perlunya kerja sama multisektoral dan komprehensif dalam menghadapi pandemi. Menurut Retno, pendekatan secara menyeluruh dapat menjadi kunci melawan pandemi hingga di tingkat global.
Ketiga, perlu adanya penguatan tata kesehatan global. Menlu Retnomengajak seluruh negara untuk meningkatkan kapasitas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang terkoordinasi.
"Peningkatan kapasitas ini harus dibarengi pula dengan peningkatan sumber daya yang disediakan oleh negara anggota untuk WHO," imbuh Retno.
Hal senada juga disampaikan Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO yang kembali menuturkan pesan kunci WHO pada Sidang Umum PBB-74, di mana seluruh negara harus mempersiapkan diri untuk pandemi berikutnya secara bersama-sama dari sekarang. Pendekatan multisektoral dan keterlibatan seluruh masyarakat akan menjadi fondasi penting untuk kesiapsiagaan pandemi di masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News