Dalam pidato di Parlemen, Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare mengatakan, negaranya diancam dengan invasi. Namun, ia tidak menyebutkan nama negara manapun atau memberikan bukti atas klaimnya.
"Semua itu tidak benar," ucap Morrison, dikutip dari Malay Mail, Kamis, 5 Mei 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pakta keamanan menjadi masalah pemilihan utama bagi Morrison. Ia dihadapkan dengan kritik partai oposisi yang mengatakan, 'Australia jadi kurang aman'. Menurut oposisi, pakta itu juga menunjukkan kegagalan utama diplomasi pemerintah Morrison.
Baca juga: Kepulauan Solomon Konfirmasi Penandatanganan Pakta Keamanan dengan Tiongkok
Sekutu Barat khawatir hal itu bisa menjadi pintu gerbang kehadiran militer Tiongkok di Pasifik.
Meskipun rincian pakta tersebut belum diungkapkan, Sogavare telah mengesampingkan pangkalan militer. Ia mengungkapkan kesepakatan itu mencakup kepolisian untuk melindungi proyek-proyek Tiongkok karena kesepakatan dengan Australia dianggap 'tidak memadai'.
Sogavare mengkritik Australia karena menyebut Pasifik sebagai 'halaman belakang'. Menurutnya, pernyataan tersebut menghina karena menurut budaya lokal, halaman belakang digunakan untuk memelihara ayam, babi atau membuang sampah.
"Kami akan bekerja secara konstruktif dan sabar dan kami akan bekerja dengan cara yang profesional dan tenang," tutur Morrison.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Kepulauan Solomon, Jeremiah Manele menegaskan, pakta keamanan dengan Tiongkok tidak merusak pengaturan keamanan mereka dengan Australia.