Menurut keterangan otoritas Bangladesh pada Selasa kemarin, kematian pertama akibat Covid-19 di kalangan Rohingya muncul di Teknaf, satu dari dua kamp pengungsian utama di Cox's Bazar.
Salah satu yang meninggal adalah pria berusia 67 tahun. Khalid Hossain, pejabat penanggung jawab kamp pengungsian di Bangladesh, mengatakan bahwa pria tersebut menjalani tes Covid-19 saat sedang dirawat atas penyakit terkait jantung.
Diagnosis positif Covid-19 baru keluar satu hari usai pria tersebut meninggal dunia pada Minggu malam kemarin.
Terdapat lebih dari satu juta Rohingya yang saat ini tinggal 34 kamp pengungsian di Cox's Bazar. Mereka melarikan diri dari Rakhine usai terjadinya operasi brutal militer Myanmar pada 2017.
Baca: Kebakaran Penampungan Rohingya: 15 Orang Tewas 400 Hilang
Seorang pejabat lainnya dari penanggung jawab kamp, Mohammad Shamsud Douza, mengatakan bahwa setidaknya "10 pengungsi Rohingya meninggal akibat Covid-19 di kamp Ukhiya."
"Ada 507 pengungsi yang juga terkonfirmasi terinfeksi Covid-19 sejak Maret 2020," ucap Douza, dilansir dari laman Anadolu Agency pada Rabu, 21 April 2021.
Berdasarkan data Kantor Beda Sipil Bangladesh, sekitar 7.590 orang di Cox's Bazar telah terinfeksi Covid-19, dengan 89 di antaranya meninggal dunia.
Bangladesh berada di bawah kebijakan penguncian (lockdown) hingga 28 April mendatang. Lockdown diterapkan di tengah melonjaknya infeksi harian Covid-19.
Kementerian Kesehatan Bangladesh mencatat bahwa sejauh ini, total kasus Covid-19 di seantero negeri mencapai 727.780 dengan 10.588 kematian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id