Putri Mako dan Kei menikah dalam seremoni sederhana di Tokyo bulan lalu. Gelar bangsawan Putri Mako otomatis hilang setelah pernikahanan, karena Kei berasal dari kalangan rakyat jelata.
Kepindahan Mako dan Kei sudah lama dibicarakan di tengah publik Jepang. Dilansir dari France 24, suami istri yang sama-sama berusia 30 tahun itu menaiki sebuah pesawat komersial dari Tokyo menuju New York.
Kei Komuro pernah menempuh bangku perkuliahan di jurusan hukum di sebuah universitas di New York. Setelah lulus, ia bekerja di kota tersebut.
Dijaga ketat polisi dan petugas bandara, pasangan Komuro melewati sekitar 100 jurnalis dan juru kamera tanpa sekali pun merespons pertanyaan.
Mako, keponakan dari Kaisar Naruhito, mengaku sempat mengalami depresi atas pemberitaan media seputar hubungannya dengan Kei. "Saya merasa takut, sedih, dan sakit saat gosip sepihak berubah menjadi cerita tak berdasar," kata Mako dalam sebuah konferensi pers usai pernikahannya.
Kei mengaku sangat sedih bahwa Mako sempat berada dalam kondisi yang buruk, baik secara fisik maupun mental.
"Saya mencintai Mako. Kita hanya hidup satu kali, dan saya ingin menghabiskannya dengan orang yang saya cintai," ungkap Kei.
Baca: Keluar dari Kekaisaran Jepang, Mako Sebut Kei Komuro 'Sosok Tak Tergantikan'
Kontroversi seputar Mako dan Kei, serta kepindahan mereka ke AS, disandingkan dengan pasangan bangsawan lainnya, Pangeran Harry dari Kerajaan Inggris dan istrinya, Meghan Markle.
Media Jepang mengatakan, Mako dan Komuro -- yang bertemu d sebuah universitas di Tokyo -- sudah memiliki tempat tinggal di New York.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
