Mahasiswa Bangladesh memprotes sistem kuota pekerjaan yang dinilai merugikan. (AFP)
Mahasiswa Bangladesh memprotes sistem kuota pekerjaan yang dinilai merugikan. (AFP)

Protes Kuota Pekerjaan Berlanjut, Bangladesh Berlakukan Jam Malam

Willy Haryono • 20 Juli 2024 11:17

Dhaka: Pemerintah Bangladesh memberlakukan jam malam dan mengerahkan tentara untuk menangani bentrokan berdarah terkait aksi protes terhadap kuota pekerjaan pemerintah di seluruh negeri.
 
Mengutip dari Al Jazeera, Sabtu, 20 Juli 2024, bentrokan selama berhari-hari ini telah menewaskan sejumlah korban jiwa.

"Pemerintah telah memutuskan untuk memberlakukan jam malam dan mengerahkan militer untuk membantu otoritas sipil," kata sekretaris pers Perdana Menteri Sheikh Hasina, Nayeemul Islam Khan, kepada kantor berita AFP, seraya menambahkan bahwa jam malam akan segera berlaku.

Polisi di ibu kota, Dhaka, sebelumnya melarang semua pertemuan publik pada hari itu – yang pertama sejak protes dimulai – untuk mencegah lebih banyak kekerasan.

Namun, hal itu tidak menghentikan putaran konfrontasi lain antara polisi dan pengunjuk rasa di sekitar kota berpenduduk 20 juta jiwa itu, meski ada penutupan internet yang bertujuan menggagalkan penyelenggaraan demonstrasi.

Tanvir Chowdhury dari Al Jazeera, melaporkan dari Dhaka, mengatakan pemberlakuan jam malam, yang dimulai pada tengah malam hanya akan menambah kebingungan publik dan rasa tidak tenang di negara tersebut.

"Orang-orang tidak dapat keluar selama dua hari terakhir karena penutupan. Sekarang ada jam malam, dan internet telah ditutup sepenuhnya sejak kemarin (Kamis) malam," ucapnya.

Chowdhury mengatakan pemerintah berharap menjauhkan "mahasiswa dan masyarakat dari jalan raya" dengan jam malam karena merasa kehilangan kendali atas aksi protes.

Ia menambahkan bahwa para pengunjuk rasa tampaknya "tidak berminat berkompromi," sementara pemerintah "semakin kehilangan kendali atas situasi di jalan meski menggunakan pasukan paramiliter dan polisi."

Aksi protes mahasiswa meletus setelah Pengadilan Tinggi Bangladesh pada 5 Juni memerintahkan pemulihan reservasi 30 persen pekerjaan pemerintah untuk anak-anak veteran yang berpartisipasi dalam gerakan pembebasan negara pada tahun 1971.
 
Baca juga:  Mahasiswa Diserang di Bangladesh, Ketua HAM PBB: Tidak Bisa Diterima!



Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan