Penyerbuan ke wilayah udara Jepang dilakukan oleh pesawat pengintai Y-9 pada pukul 11.29 pada Senin, 26 Agustus dan berlangsung selama dua menit.
"Pesawat itu melanggar wilayah udara teritorial di lepas pantai Kepulauan Danjo di Prefektur Nagasaki. Ini mendorong Jepang mengerahkan jet tempur dalam keadaan darurat," kata Kementerian Pertahanan Jepang, dilansir dari The Guardian, Selasa, 27 Agustus 2024.
Mereka mengatakan, langkah-langkah seperti mengeluarkan peringatan kepada pesawat itu telah diambil. Lembaga penyiaran publik, NHK melaporkan tidak ada senjata seperti pistol suar yang digunakan sebagai tanda peringatan.
Kementerian Pertahanan merilis foto yang dikatakannya sebagai pesawat itu.
Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Masataka Okano memanggil duta besar sementara Tiongkok pada Senin malam untuk mengajukan "protes tegas".
"Kami menyerukan tindakan terhadap terulangnya kejadian itu," kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan.
Diplomat Tiongkok itu mengatakan sebagai tanggapan bahwa masalah itu akan dilaporkan ke Beijing, kata kementerian tersebut. Tidak ada komentar resmi langsung dari Beijing.
Dua serangan sebelumnya dilakukan oleh pesawat nonmiliter. Sebuah pesawat bertenaga baling-baling dan sebuah pesawat nirawak kecil memasuki wilayah udara dekat kepulauan Senkaku yang disengketakan pada tahun 2012 dan 2017.
Kapal-kapal Tiongkok secara teratur memasuki perairan dekat Kepulauan Senkaku, dengan Jepang mengerahkan jet-jet pertahanan diri sebagai tanggapan.
Wilayah-wilayah itu kembali menjadi berita baru-baru ini setelah penjaga pantai Jepang menyelamatkan seorang pria Meksiko yang terdampar di salah satu pulau setelah meninggalkan pulau Yonaguni dengan sebuah kano dalam upaya yang tampaknya untuk menyeberang ke Taiwan, 100 km jauhnya.
Jepang, yang selama beberapa dekade sangat pasifis, telah meningkatkan anggaran pertahanan dengan dorongan AS, bergerak untuk memperoleh kemampuan "serangan balik" dan melonggarkan aturan ekspor senjata.
Tokyo juga menyediakan dana dan peralatan seperti kapal patroli ke negara-negara di seluruh kawasan dan menyetujui kesepakatan dengan Filipina pada bulan Juli yang memungkinkan pengerahan pasukan di wilayah masing-masing.
Kapal-kapal Jepang dan Tiongkok telah terlibat dalam insiden menegangkan di wilayah yang disengketakan, khususnya kepulauan Senkaku di Laut China Timur yang dikenal oleh Beijing sebagai Diaoyu.
Tokyo telah melaporkan keberadaan kapal penjaga pantai China, sebuah kapal angkatan laut, dan bahkan sebuah kapal selam bertenaga nuklir di wilayah tersebut.
Kepulauan Danjo, lokasi insiden terbaru, adalah sekelompok pulau kecil yang juga terletak di Laut China Timur di lepas pantai wilayah selatan Nagasaki, Jepang.
Baca juga: Kapal Perang Kanada Lewati Selat Taiwan, Tiongkok Marah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
