Kementerian Pertahanan Kanada menyatakan bahwa kapal fregat HMCS Montreal “baru-baru ini melakukan transit rutin” melalui selat tersebut. Menteri Pertahanan Nasional Kanada, Bill Blair, menyebut tindakan ini sebagai penegasan kembali komitmen Kanada terhadap kawasan Indo-Pasifik yang "bebas, terbuka, dan inklusif."
"Sebagaimana diuraikan dalam strategi Indo-Pasifik kami, Kanada meningkatkan kehadiran Angkatan Laut Kanada di wilayah Indo-Pasifik," kata Blair, merujuk pada rencana Kanada untuk kawasan tersebut yang diumumkan pada tahun 2022, seperti dikutip Anadolu, Jumat 2 Agustus 2024.
Li Xi, juru bicara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat, mengutuk pelayaran fregat Kanada tersebut, dengan mengatakan bahwa tindakan itu telah “mengganggu dan mengacaukan situasi serta merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan”. Xi menambahkan bahwa pasukan Tiongkok selalu dalam keadaan siaga tinggi dan “siap untuk menanggapi semua ancaman dan provokasi”.
Tiongkok mengklaim kedaulatan atas Taiwan yang memiliki pemerintahan demokratis, dan menyatakan memiliki yurisdiksi atas jalur air selebar hampir 180 km yang memisahkan kedua belah pihak. Taiwan dan Amerika Serikat membantah hal tersebut, dengan menyatakan bahwa Selat Taiwan adalah jalur air internasional.
Kapal perang AS, dan sesekali pesawat patroli Angkatan Laut AS, melewati selat tersebut sekitar sekali sebulan. Kapal angkatan laut Kanada lebih jarang terlihat, meskipun pada November 2023, kapal perusak AS USS Rafael Peralta dan fregat Angkatan Laut Kanada HMCS Ottawa melakukan transit bersama melalui selat tersebut.
Pada Juni 2023, selama latihan gabungan AS-Kanada lainnya di selat tersebut, sebuah kapal perang Tiongkok mendekati kapal perusak AS dalam jarak 137 meter, dengan cara yang dianggap Pentagon sebagai “cara yang tidak aman”.
Kementerian Pertahanan Taiwan dalam pernyataannya pada 1 Agustus menyatakan bahwa militer pulau tersebut memiliki "kendali penuh" atas wilayah laut dan udara sekitarnya selama kapal fregat Kanada itu transit dari utara ke selatan melalui selat tersebut, dan situasinya normal. (Shofiy Nabilah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News