Seoul: Polisi Korea Selatan (Korsel) akan mengajukan surat perintah pengadilan untuk menangkap perwira tinggi polisi nasional dan badan kepolisian Seoul. Ini masih menjadi lanjutan terkait dengan penyelidikan darurat militer yang mereka lakukan.
Cho Ji-ho, komisaris jenderal Badan Kepolisian Nasional Korea, dan Kim Bong-sik, kepala Badan Kepolisian Metropolitan Seoul, telah ditahan sejak kemarin dengan status penangkapan darurat tanpa surat perintah.
“Mereka diduga memerintahkan petugas polisi untuk menutup kompleks Majelis Nasional guna menghalangi anggota parlemen memasuki parlemen dalam upaya untuk membatalkan keputusan darurat militer,” lapor kantor berita Yonhap, Kamis, 12 Desember 2024.
Kemarin, eks Menteri Pertahanan Korsel Kim Yong-hyun sudah resmi ditahan. Ia bahkan berupaya mengakhiri hidupnya sendiri saat dalam tahanan.
Ia menjadi tokoh pertama yang ditahan terkait kasus tersebut. Setelah darurat militer, Kim diduga merekomendasikan penerapan darurat militer dan mengundurkan diri sebagai menteri pertahanan pada hari Kamis.
Sementara itu, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol resmi ditetapkan sebagai tersangka atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan penghasutan.
Otoritas penegak hukum Korsel melarang Yoon Suk Yeol untuk bepergian.
Pada saat bersamaan, kepolisian Korsel mengumumkan bahwa mereka telah menggerebek kantor Presiden Yoon Sook Yeol. Ini terjadi seiring dengan semakin intensifnya penyelidikan terhadap deklarasi darurat militer yang diumumkan olehnya.
Baca juga: Presiden Korea Selatan Bela Keputusan Darurat Militer yang Kontroversial
Cek Berita dan Artikel yang lain di