Sektor-sektor baru tersebut seperti, jasa digital, layanan kesehatan, perakitan elektronik, alat komunikasi dan pemrosesan produk kimia dan mineral.
"Datanglah ke Indonesia tidak hanya untuk menanamkan modal tetapi juga temukan mitra pengusaha Indonesia yang tepat untuk menjalankan usaha bersama," ucap Duta Besar RI untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto, dikutip dari siaran pers KBRI Seoul, Selasa, 31 Mei 2022.
Ajakan berinvestasi di Indonesia disampaikannya dalam forum investasi bertema "Road to G20: Briefing Session on Indonesia Investment Opportunity 2022" di Seoul.
Kegiatan tersebut diselenggarakan bersama oleh KBRI Seoul, Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) di Seoul dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia.
Baca juga: RI-Korsel Perkuat Kerja Sama Produk Perikanan
Sesuai dengan Presidensi Indonesia di G20, kegiatan ini ditujukan untuk mengundang investasi asing sejalan dengan tiga prioritas utama G20 Indonesia, yaitu arsitektur kesehatan global, transformasi digital dan transisi energi.
Terdapat enam proyek investasi yang ditawarkan, yaitu Zona Kawasan Industri Batang dan Kota Grand Batang Provinsi Jawa Tengah, Peternakan Lobster Terintegrasi Menggunakan Teknologi Kolam RAS di Kabupaten Garut, Manajemen limbah Manggar di kota Balikpapan, Taman Wisata Tumpak Sewu, Kabupaten Lumajang, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Tolo 2, Kabupaten Jeneponto, dan Proyek Start Up dan percepatan start up oleh Next Indonesia Unicorn (NEXTICORN).
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyampaikan, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menjaga stabilitas keuangan dalam rangka mendukung kemajuan ekonomi. Kebijakan moneter dijalankan dengan menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, meningkatkan digitalisasi dan mengaplikasisikan QR Indonesia Standard, Bank Indonesia Fast Payment (BI-Fast) untuk penjualan ritel yang mudah, murah dan aman serta pengembangan Unicorn Indonesia menjadi Decacorn.
BI juga sedang mempelajari terkait peluang penerapan Local Currency Settlement antara Indonesia dan Korea untuk mengurangi tekanan dari instabilitas perubahan mata uang US Dollar dalam hal transaksi keuangan di bidang investasi dan perdagangan pelaku usaha di kedua negara.
Deputi Menteri Bidang Promosi Penanaman Modal Kemeninvest/BKPM RI, Nurul Ikhwan menyampaikan, tercatat pertumbuhan 9 persen dari total target realisasi investasi 2015-2019 sebesar Rp3,381 triliun ke total target realisasi investasi 2020-2024 sebesar Rp4,983 triliun. Di samping itu, tampak peningkatan arus investasi ke industri berbasis nilai tambah (downstream).
Hal ini sejalan dengan kebijakan Presiden RI mengenai transformasi ekonomi dari sektor industri primer ke industri berbasis nilai tambah yang dijalankan sejak 2019-2021 mencakup metal dasar, metal dan industri mesin dan peralatan industri meningkat sebesar 90.7 persen dari Rp 61,6 trilyun (2019) menjadi Rp 117,5 triliun (2021).
Setelah pembukaan, pemilik enam proyek menyampaikan presentasi mengenai proyek di Indonesia. Hal ini ditindaklanjuti dengan breakout room secara daring antara pemilik proyek dengan para pengusaha Korea Selatan.
Dijalankan mengikuti protokol kesehatan yang ketat, forum investasi yang bertempat di daerah sentra perdagangan, yaitu Myeongdong dihadiri oleh tidak kurang 200 peserta, yang terdiri dari 100 peserta luring yaitu para pemimpin sektor bisnis Korsel, termasuk perusahaan besar seperti LX International, KODECO Energy, Heli Korea Co Ltd, SAMSUNG Engineering, PERSOLKELLY Korea, POSCO International, Hyundai Corporation, LOTTE E&C, KOIMA (Korea Importers Association), Woori Bank, KB Kookmin Bank, dan akselerator start-up KB Innovation Hub serta Spark Labs, serta 100 peserta melalui media daring.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News