Atas perintah presiden, sekretaris Gamini Senarath mengeluarkan notifikasi status darurat untuk seantero negeri. Satu hari sebelumnya, aksi protes bernuansa kekerasan terjadi di luar kediaman Rajapaksa.
Dikutip dari The Week, Sabtu, 2 April 2022, ratusan demonstran mendesak Rajapaksa untuk segera mundur karena dinilai gagal mengatasi krisis ekonomi terburuk di Sri Lanka.
Masyarakat Sri Lanka mengalami kesulitan dalam beberapa pekan terakhir. Mereka harus terus mengantre untuk sekadar mendapatkan bahan bakar, minyak goreng, dan berbagai kebutuhan pokok lainnya. Pemadaman listrik hingga 10 jam per hari semakin menambah penderitaan warga.
Pemerintah Sri Lanka melabeli unjuk rasa bernuansa kekerasan di sekitar kediaman Rajapaksa sebagai "aksi terorisme." Rajapaksa juga menuding adanya elemen-elemen ekstremis yang dikaitkan dengan kubu oposisi.
Sejumlah orang terluka dalam aksi protes tersebut, dan beberapa kendaraan dibakar pedemo. Polisi menembakkan gas air mata dan meriam air ke arah demonstran yang menumbankan barikade besi dekat kediaman presiden.
Usai demonstrasi, sejumlah orang ditahan dan aturan jam malam diterapkan beberapa saat di sebagian besar Colombo City.
Baca: Krisis Makin Parah, Sri Lanka Padamkan Listrik 10 Jam Per Hari
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id