Anggota kru Pacific Explorer melaporkan adanya penumpang yang hilang pada tengah malam. Saat itu, kapal pesiar berada sekitar 70 kilometer dari Cape Jaffa di negara bagian Australia Selatan.
Dilansir dari AFP, Otoritas Keselamatan Maritim Australia kemudian mengerahkan pesawat penyelamat pada malam hari, yang diikuti dua helikopter saat matahari terbit.
Tim pencari mengatakan, mereka menemukan sesosok jasad perempuan di lautan pada Rabu ini, sebelum pukul 07.00 pagi waktu setempat.
Kapal pesiar, yang dapat mengangkut sekitar 2.000 tamu, meninggalkan Melbourne pada Selasa kemarin menuju Pulau Kanguru di Australia Selatan, dalam skema perjalanan pulang-pergi selama empat malam. Perusahaan kapal pesiar Carnival Australia mengatakan bahwa insiden jatuhnya tamu ini merupakan sesuatu yang tragis.
"Kami terus memberikan perhatian dan bantuan kepada anggota keluarga yang bepergian bersama tamu ini, dan menyampaikan belasungkawa mendalam kepada orang-orang yang mereka cintai," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Carnival Australia mengatakan bahwa kematian itu sangat berdampak pada tamu serta kru. "Kami berterima kasih kepada semua yang terlibat dalam mendukung operasi pencarian yang menyusahkan dan menantang ini," sambungnya.
Kepolisian Australia Selatan mengatakan, kunjungan kapal pesiar menuju Pulau Kanguru dibatalkan akibat insiden ini. Selain Australia Selatan, otoritas Victoria juga akan melakukan penyelidikan atas kematian tersebut.
"Kondisi cuaca semalam sangat buruk, dengan tiupan angin yang sangat kencang," kata Dan Gillis, manajer tugas otoritas keselamatan, kepada Australian Broadcasting Corp.
Gillis mengatakan, jenazah perempuan itu telah dibawa ke Adelaide dengan helikopter, setelah sebelumnya dibawa ke rumah sakit terdekat untuk proses identifikasi.
Baca: Polisi Australia Temukan Mayat dalam Kulkas yang Terkubur
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News