Dilansir dari Yahoo News, Senin, 29 November 2021, pihak keamanan Fiji akan menambah jumlah pasukan penjaga perdamaian menjadi sekitar 200 tentara dan polisi. Sebagian besar warga Australia dengan kontribusi sedikitnya 34 personel dari Papua Nugini.
“Karena kepedulian terhadap keselamatan dan kesejahteraan saudara dan saudari Pasifik kami di Kepulauan Solomon, 50 tentara Fiji akan dikirim ke Honiara besok sebagai bagian dari peleton yang diperkuat dengan elemen pasukan Australia untuk membantu menjaga perdamaian dan keamanan,” tulis Pemerintah Fiji melalui Twitter.
Krisis Solomon diketahui meletus pekan lalu, dengan tiga hari kerusuhan mematikan di Honiara. Kerusuhan sebagian disebabkan oleh kemiskinan, kelaparan, dan frustasi dengan kebijakan pemerintah di negara kepulauan Pasifik berpenduduk 800 ribu jiwa itu.
Selama kerusuhan, yang merenggut sedikitnya tiga nyawa, massa disebut berusaha untuk membakar kediaman pribadi perdana menteri dan parlemen. Pihak kepolisian pun menembakkan gas air mata dan tembakan peringatan.
Pengerahan Fiji dilakukan saat penduduk Honiara kian membersihkan ibu kota yang hancur, dimana sebagian besar wilayah Pecinan dilaporkan telah menjadi puing-puing yang membara. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News