Tokyo: Putri sulung Pangeran Akishino, disebut akan menikah Oktober. Putri Mako sebelumnya menunda rencananya menikah dengan Kei Komuro yang bukan dari kalangan bangsawan Jepang.
Pernikahan Putri Mako dengan mantan teman sekelasnya yang merupakan rakyat biasa ini akan menghilangkan gelarnya. Hal ini disebut mengacu pada peraturan suksesi Kekaisaran Jepang.
"Putri Mako akan menikah pada 26 Oktober," kata seorang pejabat Badan Rumah Tangga Kekaisaran kepada AFP, Jumat 1 Oktober 2021.
“Upacara pernikahan, jamuan resepsi, dan ritual lainnya tidak akan diadakan, dan pembayaran kompensasi terhadapnya tidak akan diberikan,” imbuh pernyataan tersebut.
Sebelumnya, rencana pernikahan pasangan ini disebut telah melalui sejumlah kontroversi. Salah satunya tuduhan kepada ibu Komuro yang meminjam uang dari mantan tunangannya dan gagal membayar kembali.
Kehebohan kontroversi yang kian mencuat ini tak henti menarik perhatian publik dan keluarga kerajaan, keduanya pun disebut menunda pernikahan. Pada akhirnya Komuro dikabarkan pindah dan melanjutkan sekolah hukum di Amerika Serikat
Setelah tiga tahun menjalani hubungan jarak jauh, pasangan ini memutuskan untuk menggelar pernikahan. Kepulangan Komuro ke Jepang pada Senin, pekan ini tengah ditunggu-tunggu. Terlebih perhatian khusus pada kuncir kudanya yang baru tumbuh.
Pada 2020, Pangeran Akishino mengatakan, mendukung penuh pernikahan putri sulungnya. Namun, Putra Mahkota Kekaisaran Jepang itu menegaskan, Mako harus memenangkan pemahaman publik di tengah hiruk-pikuk media.
Mako disebut akan menjadi anggota kerajaan pertama yang tidak akan melakukan pernikahan dengan upacara tradisional. Dia juga menolak pembayaran kompensasi yang dilaporkan menyentuh angka USD1,3 juta atau sekitar Rp18,5 miliar.
Pasangan ini pun dilaporkan akan pindah dan memulai kehidupan baru di Negeri Paman Sam usai melangsungkan pernikahan. Kegemparan ini sukses melahirkan sejumlah perbandingan publik dengan pasangan kerajaan asal Inggris, Pangeran Harry dan Megan Markle.
Mako bukanlah anggota keluarga kekaisaran yang menderita karena menghadapi media yang galak. Permaisuri Masako sudah sejak lama melawan penyakit disebabkan karena stres, karena dirinya dibebankan untuk melahirkan putra dan menghadapi larangan bepergian dari pihak kekaisaran.
Penulis: Nadya Ayu Soraya
Pernikahan Putri Mako dengan mantan teman sekelasnya yang merupakan rakyat biasa ini akan menghilangkan gelarnya. Hal ini disebut mengacu pada peraturan suksesi Kekaisaran Jepang.
"Putri Mako akan menikah pada 26 Oktober," kata seorang pejabat Badan Rumah Tangga Kekaisaran kepada AFP, Jumat 1 Oktober 2021.
“Upacara pernikahan, jamuan resepsi, dan ritual lainnya tidak akan diadakan, dan pembayaran kompensasi terhadapnya tidak akan diberikan,” imbuh pernyataan tersebut.
Sebelumnya, rencana pernikahan pasangan ini disebut telah melalui sejumlah kontroversi. Salah satunya tuduhan kepada ibu Komuro yang meminjam uang dari mantan tunangannya dan gagal membayar kembali.
Kehebohan kontroversi yang kian mencuat ini tak henti menarik perhatian publik dan keluarga kerajaan, keduanya pun disebut menunda pernikahan. Pada akhirnya Komuro dikabarkan pindah dan melanjutkan sekolah hukum di Amerika Serikat
Setelah tiga tahun menjalani hubungan jarak jauh, pasangan ini memutuskan untuk menggelar pernikahan. Kepulangan Komuro ke Jepang pada Senin, pekan ini tengah ditunggu-tunggu. Terlebih perhatian khusus pada kuncir kudanya yang baru tumbuh.
Pada 2020, Pangeran Akishino mengatakan, mendukung penuh pernikahan putri sulungnya. Namun, Putra Mahkota Kekaisaran Jepang itu menegaskan, Mako harus memenangkan pemahaman publik di tengah hiruk-pikuk media.
Mako disebut akan menjadi anggota kerajaan pertama yang tidak akan melakukan pernikahan dengan upacara tradisional. Dia juga menolak pembayaran kompensasi yang dilaporkan menyentuh angka USD1,3 juta atau sekitar Rp18,5 miliar.
Pasangan ini pun dilaporkan akan pindah dan memulai kehidupan baru di Negeri Paman Sam usai melangsungkan pernikahan. Kegemparan ini sukses melahirkan sejumlah perbandingan publik dengan pasangan kerajaan asal Inggris, Pangeran Harry dan Megan Markle.
Mako bukanlah anggota keluarga kekaisaran yang menderita karena menghadapi media yang galak. Permaisuri Masako sudah sejak lama melawan penyakit disebabkan karena stres, karena dirinya dibebankan untuk melahirkan putra dan menghadapi larangan bepergian dari pihak kekaisaran.
Penulis: Nadya Ayu Soraya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News