Salah satu insiden adalah robohnya sebuah atap rumah di tengah badai petir dahsyat di wilayah Tariq Abad, kota Okara. Delapan orang tewas dan tiga terluka dalam insiden tersebut.
Tim penyelamat dan warga setempat bergegas ke lokasi kejadian. Mereka bersama-sama mengevakuasi tubuh para korban dan melarikan mereka ke rumah sakit.
Dilansir dari laman Xinhua pada Selasa, 1 Juni 2021, korban tewas meliputi tiga perempuan, empat anak-anak, dan satu pria. Sementara identitas tiga korban luka belum diketahui.
Dalam sebuah insiden lain, seorang warga tewas usai tembok sebuah bangunan tiba-tiba roboh dan menimpa korban yang sedang berjalan kaki di area Hujra Shah Muqeem, distrik Okara. Saat kejadian, hujan deras mengguyur lokasi.
Satu pria lainnya tewas akibat tersambar petir di distrik Toba Tek Singh.
Departemen Meteorologi Pakistan memprediksi badai petir yang disertai tiupan angin kencang masih akan melanda sejumlah wilayah di Pakistan.
Agustus lalu, lima remaja di Karachi tewas dalam beberapa insiden terpisah di tengah hujan deras. Dua remaja tewas akibat tersambar petir di Mamon Goth, dua lainnya meninggal usai tersengat listrik, dan satu akibat tersapu luapan Sungai Lyari.
Masih di bulan yang sama, cuaca buruk terus melanda Pakistan dan memicu banjir yang menewaskan 90 orang dan merusak setidaknya 1.000 rumah.
Pada setiap tahunnya, banyak kota di Pakistan berjuang menanggulangi musim hujan yang hampir selalu memicu banjir dan tanah longsor. Musim hujan di Pakistan biasanya berlangsung dari Juli hingga September.
Baca: Banjir di Pakistan Tewaskan 90 Orang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News