Wickremesinghe mengambil alih tugas presiden setelah pendahulunya, Gotabaya Rajapaksa, resmi mengundurkan diri. Rajapaksa saat ini kabur ke Singapura, menghindari amukan warga yang marah karena krisis ekonomi parah di negara itu.
Baca: Eks Presiden Sri Lanka Hanya Boleh Tinggal 15 Hari di Singapura
Para pengunjuk rasa juga ingin agar Wickremesinghe mengundurkan diri dari posisinya.
Sementara itu, kandidat lain yang bertarung adalah Sajith Premadasa, pemimpin oposisi utama partai Samagi Jana Balawegaya. Selain itu, ada putra seorang presiden yang terbunuh, dan Dullas Alahapperuma, seorang anggota parlemen senior partai berkuasa yang menjabat sebagai menteri media massa dan sebagai juru bicara kabinet.
"Saya ingin rakyat Sri Lanka tahu bahwa saya akan mengambil keputusan yang tepat pada waktu yang tepat untuk melindungi kepentingan nasional tanah air saya dan hak-hak semua warga Sri Lanka," kata Premadasa di Twitter, dilansir dari Malay Mail, Selasa, 19 Juli 2022.
Partai-partai politik akan mencalonkan calon presiden mereka hari ini. Sementara pemungutan suara akan dijadwalkan Rabu mendatang.
Dipukul keras oleh pandemi dan pemotongan pajak oleh pemerintah Rajapaksa, Sri Lanka berada di tengah-tengah krisis ekonomi terburuk sejak memenangkan kemerdekaan dari Inggris pada 1948.
Inflasi lebih dari 50 persen dan kekurangan makanan, bahan bakar dan obat-obatan, membawa ribuan orang turun ke jalan dalam beberapa bulan protes yang memuncak pada penggulingan Rajapaksa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News