"Yoon menekankan bahwa kekhawatiran publik terus membesar terkait dengan provokasi serius dari Korea Utara," kata juru bicara Yoon, dikutip dari laman Japan Times, Sabtu, 26 Maret 2022.
Seorang politikus dari partai oposisi utama di Korsel, Yoon menyerukan Xi untuk "bekerja sama dengan erat untuk mencapai denuklirisasi Korea Utara dan kestabilan Semenanjung Korea."
Ini merupakan kali pertamanya seorang pemimpin politik Tiongkok berbicara dengan seorang presiden terpilih dari Korsel.
Jumat kemarin, Korut mengonfirmasi telah menembakkan rudal balistik ICBM Hwasong-17 di bawah komando pemimpin tertinggi Kim Jong-un. Peluncuran tersebut dianggap sejumlah pihak dapat mengancam perdamaian dan stabilitas kawasan.
Bersama Amerika Serikat, Yoon bertekad untuk lebih menekan Korut dalam hal denuklirisasi. Ia sempat mengkritik presiden petahana Korsel Moon Jae-in yang tidak mencapai hasil konkret meski sudah tiga kali bertemu Kim dalam periode April-September 2018.
Selain dari isu Korut, Yoon dan Xi sepakat meningkatkan hubungan Sino-Korsel. Tahun ini, kedua negara memperingati 30 tahun normalisasi hubungan diplomatik.
Baca: Rudal Antarbenua Terbaru Korut Disebut Mampu Capai Pantai Timur AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
