Mosi tidak percaya dilakukan satu hari usai Mahkamah Agung Pakistan memblokir upaya PM Khan untuk tetap berkuasa. MA Pakistan menganggap langkah PM Khan dalam membubarkan parlemen dan menyerukan pemilihan umum adalah ilegal.
Dalam mosi tidak percaya kali ini, dikutip dari Sky News, kubu oposisi mengaku memiliki 172 suara dari total 342 kursi parlemen. Jumlah tersebut dinilai cukup untuk menggulingkan PM Khan.
Kendati begitu, PM Khan masih berdiri tegak dan berkukuh akan tetap bertahan. Jumat kemarin, PM Khan menegaskan bahwa dirinya "tidak akan menerima sebuah pemerintahan yang dipaksakan."
Seorang mantan pemain kriket, Khan menjadi PM Pakistan di tahun 2018. Namun belakangan, ia kehilangan mayoritas di parlemen. Sebuah surat kabar di Pakistan melabeli PM Khan sebagai seseorang yang sudah pasti akan tumbang.
Masih dalam pidatonya pada Jumat kemarin, PM Khan menyerukan kubu oposisi untuk mengungkapkan keluh kisah lewat unjuk rasa di jalanan pada hari Minggu besok. Namun ia mengingatkan unjuk rasa seperti itu harus dilakukan secara damai.
Oposisi Pakistan telah menyerukan mosi tidak percaya di parlemen pada akhir pekan kemarin. Namun PM Khan justru membubarkan parlemen dan menyerukan pemilu. Langkah tersebut dianggap ilegal oleh MA Pakistan.
Baca: Langgar Konstitusi, PM Pakistan Imran Khan Disebut sebagai Pengkhianat
Mosi tidak percaya dinilai oposisi sebagai langkah yang diperlukan karena PM Khan sudah tidak lagi kompeten dalam menangani masalah ekonomi dan politik. Oposisi juga menuding PM Khan gagal memberantas korupsi.
Sejak Pakistan merdeka dari Pakistan di tahun 1947, belum pernah ada satu pun perdana menteri di negara tersebut yang menyelesaikan lima tahun masa jabatan mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
