Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un saat memimpin rapat di Pyongyang. (Foto: KCNA/AFP)
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un saat memimpin rapat di Pyongyang. (Foto: KCNA/AFP)

Pastikan Kondisi Kim Jong-un, Tiongkok Kirim Dokter ke Korut

Willy Haryono • 25 April 2020 12:52
Beijing: Pemerintah Tiongkok telah mengirim tim dokter ke Korea Utara untuk memastikan kondisi kesehatan pemimpin negara tersebut, Kim Jong-un. Belakangan, Kim dikabarkan sakit keras usai menjalani operasi jantung.
 
Tidak hanya itu, media Hong Kong Satellite Television bahkan mengabarkan bahwa Kim sudah meninggal. Amerika Serikat dan sejumlah negara lain belum dapat mengonfirmasi apapun mengenai kesehatan Kim.
 
Delegasi tim dokter Beijing yang berangkat ke Korut dipimpin seorang anggota senior dari departemen urusan internasional di Partai Komunis Tiongkok. Departemen tersebut merupakan bagian dari Partai Komunis Tiongkok yang mengurusi segala isu Korut.

Hingga kini, Kementerian Luar Negeri Tiongkok belum bersedia berkomentar mengenai pengiriman tim dokter ke Korut.
 
"Meski AS terus memonitor laporan seputar kesehatan Pemimpin Agung Korea Utara, saat ini belum ada konfirmasi dari saluran resmi bahwa Kim Jong-un meninggal," ujar seorang pejabat senior Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon kepada Newsweek, Jumat 24 April 2020.
 
"Kesiapan militer Korea Utara masih tetap seperti biasa, dan hingga kini belum ada bukti lebih lanjut yang mengindikasikan perubahan signifikan dalam bidang pertahanan atau kepemimpinan nasional di negara tersebut," sambungnya.
 
Spekulasi mengenai kesehatan Kim Jong-un biasanya muncul saat pemimpin Korut itu tidak hadir dalam sejumlah acara kenegaraan. Kim, berusia 30-an tahun, tidak hadir dalam perayaan ulang tahun sang kakek, Kim Il-sung, pada 15 April lalu.
 
Kim Jong-un terakhir kali terlihat saat memimpin rapat Partai Pekerja Korut pada 11 April. Kala itu, ia mendiskusikan langkah-langkah pencegahan masuknya virus korona (covid-19).
 
Menurut laporan di Daily NK, kesehatan Kim menurun dalam beberapa bulan terakhir karena sering merokok, mengalami obesitas, dan juga bekerja secara berlebihan.
 
"Menurut sepengetahuan saya, dia sedang berjuang menghadapi (masalah kardiovaskular) sejak Agustus tahun lalu. Kondisinya semakin memburuk usai berulang kali mengunjungi Gunung Paektu," sebut seorang sumber di Daily NK, merujuk pada sebuah gunung yang dianggap suci di Korut.
 
Dua pejabat intelijen AS mengatakan kepada Newsweek pada Selasa kemarin bahwa mereka tidak memiliki alasan untuk menganggap Kim sedang dirawat karena sakit keras. Seorang pejabat di Korea Selatan juga mengatakan kepada Yonhap bahwa dirinya tidak melihat ada sesuatu yang berbeda di Korut yang dapat mengindikasikan Kim sedang sakit keras.
 
Sementara Presiden AS Donald Trump menilai kabar seputar Kim sedang sakit keras hanyalah sesuatu yang "dibuat-buat."
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan