Mengutip dari Anadolu Agency, Selasa, 6 Agustus 2024, Menteri Luar Negeri S. Jaishankar mengatakan bahwa Hasina telah meminta izin untuk datang ke India sejak Senin kemarin.
Berbicara kepada para anggota parlemen, Jaishankar mengatakan India telah "menerima permintaan izin terbang dari otoritas Bangladesh," dan Hasina tiba pada Senin malam di bandara New Delhi.
Sebelumnya di hari itu, Jaishankar memimpin rapat semua partai di parlemen mengenai situasi di Bangladesh, dan mengatakan India ingin memberi waktu kepada wanita berusia 76 tahun itu untuk memutuskan "tindakan selanjutnya."
Hasina meninggalkan Bangladesh pada Senin kemarin setelah berminggu-minggu mendapat tekanan kuat dari aksi protes keras menentang sistem kuota pekerjaan di pemerintahan. Kepala militer Bangladesh, Jenderal Waker-uz-Zaman, dalam pidatonya kepada rakyat mengatakan bahwa Hasina telah mengundurkan diri dan pemerintahan transisi akan dibentuk.
Hubungan India-Bangladesh
Jaishankar mengatakan New Delhi berhubungan erat dan secara terus-menerus berkomunikasi dengan "komunitas India di Bangladesh melalui misi diplomatik kami.""Diperkirakan ada 19.000 warga negara India di sana, sekitar 9.000 di antaranya adalah pelajar," imbuhnya.
Menteri tersebut mengatakan India berharap bahwa "tuan rumah akan menyediakan perlindungan keamanan yang diperlukan" bagi misi diplomatiknya di Bangladesh.
"Memberikan pengarahan pada rapat semua partai di parlemen hari ini tentang perkembangan yang sedang berlangsung di Bangladesh. Menghargai dukungan dan pengertian bulat yang diberikan," tulis Jaishankar di media sosial X.
Di saat presiden Bangladesh membubarkan parlemen, kelompok pelajar yang memimpin gerakan protes menentang kuota pekerjaan telah mengusulkan peraih Nobel Mohammad Yunus untuk memimpin pemerintahan sementara.
Hasina, yang telah berkuasa di Bangladesh selama 15 tahun, belum mengeluarkan pernyataan apa pun tentang peristiwa yang terjadi sejak Senin kemarin.
Media lokal mengatakan pesawat yang membawa mantan pemimpin Bangladesh itu ke India telah meninggalkan negara itu.
Baca juga: Demonstran Bangladesh Ingin Peraih Nobel Muhammad Yunus Pimpin negara
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News