Demikian disampaikan Duta Besar Republik Indonesia H.E. Dupito D. Simamora dalam pembukaan seminar "Potensi Industri Pembuatan Produk Bambu Berkelanjutan di Fiji" yang diinisiasi KBRI Suva dan diselenggarakan di Suva, Fiji pada 13 Maret lalu.
"Indonesia juga siap memberikan dukungan peningkatan kapasitas kepada Pemerintah dan pemangku kepentingan terkait, utamanya untuk mengidentifikasi kebutuhan dan tantangan industri bambu di Fiji," ucap Dubes Simamora, mengutip dari laman Kementerian Luar Negeri RI, Jumat, 15 Maret 2024.
Seminar tersebut menghadirkan dua ahli bambu asal Indonesia, yaitu: Marzuni dari Rosse Bambu di Sleman dan Dr. Sukma Surya Kusumah yang mewakili Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai narasumber. Sementara narasumber dari Fiji adalah Dr. Paul Ade Iji dan Dr. Shipra Shah dari Fiji National University.
Selain dihadiri para pelaku industri bambu asal Fiji, seminar ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian di Fiji dan Indonesia (secara virtual), serta perwakilan dari Universitas Nasional Fiji.
Kerja Sama Penelitian Bambu
Sebelum pelaksanaan seminar, kedua ahli bambu asal Indonesia berkesempatan mengunjungi beberapa hutan bambu di desa Sote (provinsi Tailevu) dan Vunidawa (provinsi Naitasiri) dengan didampingi perwakilan Pemerintah Fiji. Mereka mengidentifikasi jenis spesies atau varietas yang tersedia di masing-masing desa, serta menentukan produk apa yang cocok untuk spesies bambu tersebut.Berbagai isu mengemuka dalam seminar, di antaranya seputar merancang strategi pemasaran dan peningkatan mutu serta aksesibilitas produk bambu Fiji ke pasar terbuka; kesepakatan untuk menjajaki lebih lanjut kerja sama penelitian di bidang bambu antara Indonesia-Fiji; pelatihan peningkatan kapasitas; serta menunjuk Sote dan Vunidawa sebagai desa bambu percontohan untuk Fiji.
Para peserta seminar, termasuk Kepala Suku dari berbagai desa Naitasiri, menyampaikan apresiasi (vinaka vakalevu) tulus kepada KBRI Suva yang telah menggagas ide kerja sama pemberian pelatihan peningkatan kapasitas bagi pengembangan produk bambu.
Apresiasi juga disampaikan oleh perwakilan Kementerian di Fiji yang menekankan harapan peningkatan kerja sama di sektor industri, termasuk industri bambu kedua negara.
Baca juga: Kerja Sama Pembangunan hingga Perdagangan Dibahas Menlu RI-Fiji
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News