Krisis ekonomi membuat Sri Lanka diwarnai aksi protes warga. Foto: AFP
Krisis ekonomi membuat Sri Lanka diwarnai aksi protes warga. Foto: AFP

Karyawan Sektor Listrik Mogok Kerja, Sri Lanka akan Lakukan Pemadaman

Fajar Nugraha • 09 Juni 2022 13:44
Kolombo: Beberapa wilayah di Sri Lanka dilanda pemadaman listrik pada Kamis, 9 Juni 2022. Hal ini dilakukan setelah pekerja sektor listrik melakukan pemogokan menentang aturan pemerintah baru.
 
Kejadian ini menambah kesulitan di tengah negara itu menangani krisis ekonomi yang melumpuhkan.
 
Sekitar 900 dari 1.100 insinyur Ceylon Electricity Board (CEB) yang dikelola negara, mogok pada tengah malam. Mereka menghentikan operasi di delapan pembangkit listrik tenaga air yang menghasilkan sekitar 1.000 MW listrik.

Sebanyak 22 juta orang Sri Lanka sudah menderita gejolak keuangan paling serius di negara itu dalam tujuh dekade. Sri Lanka menderita kekurangan bahan bakar, obat-obatan dan kebutuhan pokok lainnya di tengah rekor inflasi dan devaluasi mata uangnya.
 
Dalam upaya untuk menghentikan pemogokan Serikat Insinyur CEB, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mengeluarkan pemberitahuan surat kabar pada Rabu malam yang menyatakan pasokan listrik sebagai layanan penting.
 
Arahan hukum mewajibkan insinyur untuk melapor ke tempat kerja.
 
"Presiden Rajapaksa menelepon presiden serikat pekerja tadi malam dan meminta agar seluruh jaringan tidak runtuh. Jadi kami bekerja untuk memastikan rumah sakit dan layanan penting lainnya memiliki kekuatan," kata sekretaris gabungan serikat pekerja Eranga Kudahewa, dilansir dari Malay Mail.
 
"Tapi pemogokan akan terus berlanjut," katanya.
 
Serikat pekerja menentang rencana pemerintah untuk mengamandemen undang-undang yang mengatur sektor listrik negara itu, yang mencakup penghapusan pembatasan pada penawaran kompetitif untuk proyek pembangkit listrik terbarukan.
 
Tetapi pemerintah, yang mendorong energi terbarukan sebagai solusi potensial untuk masalah listrik negara menggarisbawahi perlunya amandemen untuk memungkinkan persetujuan dan implementasi proyek yang lebih cepat.
 
Janaka Ratnayake, ketua regulator listrik Komisi Utilitas Publik Sri Lanka mengatakan, daerah yang disuplai oleh tenaga air telah mengalami pemadaman listrik, termasuk bagian dari ibukota komersial Kolombo.
 
"Kami bekerja untuk memulihkan layanan dan akan berbicara dengan serikat pekerja untuk mengurangi ketidaknyamanan publik," kata Ratnayake.
 
Sri Lanka dilumpuhkan oleh pemadaman listrik yang lama awal tahun ini setelah tidak dapat mengimpor bahan bakar yang dibutuhkan untuk menghasilkan listrik, meskipun situasinya telah membaik karena hujan monsun telah mendukung pembangkit listrik tenaga air.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan