Warga Afghanistan yang berkumpul di Bandara Kabul saat ingin keluar dari negaranya. Foto: AFP
Warga Afghanistan yang berkumpul di Bandara Kabul saat ingin keluar dari negaranya. Foto: AFP

Evakuasi di Bandara Kabul Terus Berjalan Setelah Ledakan

Marcheilla Ariesta • 27 Agustus 2021 17:05
Kabul: Upaya evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul, Afghanistan terus berlanjut setelah ledakan pada Kamis, 26 Agustus 2021. Ledakan tersebut menewaskan 90 warga Afghanistan, termasuk 28 Taliban, dan 13 militer Amerika Serikat (AS).
 
Dikutip dari BBC, Jumat, 27 Agustus 2021, para pengungsi terlihat menaiki pesawat. Sementara beberapa pesawat terlihat lepas landas dari bandara.
 
Baca: Korban Tewas Ledakan di Bandara Kabul Capai 103 Orang.

Seorang diplomat NATO sebelumnya mengatakan semua petugas asing di Afghanistan bertujuan untuk mengevakuasi warga dan pegawai kedutaan mereka pada 30 Agustus mendatang.
 
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan akan terus melanjutkan operasinya untuk mengevakuasi orang-orang dari Afghanistan meskipun ada serangan keji di bandara.
 
Johnson mengadakan pertemuan darurat Cobra setelah ledakan. Ia berjanji Inggris akan bekerja terus sampai saat terakhir.
 
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan telah mencapai tahap akhir untuk mengevakuasi orang-orang dari bandara Kabul. Mereka menambahkan, upaya akan difokuskan pada warga negara Inggris dan lainnya yang telah diizinkan pergi dan berada di bandara.
 
Tidak ada orang lagi yang akan dipanggil ke bandara untuk evakuasi, kata mereka.
 
"Dengan sangat menyesal, tidak semua orang dapat dievakuasi selama proses ini," ucap Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace.
 
Kepada Sky News, Wallace menegaskan, serangan Kamis kemarin tidak mempengaruhi jangka waktu Inggris mengakhiri operasi evakuasi.
 
"Ancaman jelas akan tumbuh semakin dekat dengan kepergian kita. Narasinya akan selalu 'saat kita pergi'," kata dia.
 
"Kelompok tertentu seperti Islamic State (ISIS) akan menuturkan klaim bahwa mereka telah mengusir Amerika Serikat atau Inggris," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan