Sunao Tsuboi, salah satu penyintas serangan bom atom di Hiroshima, Jepang, pada 1945. (AFP/Toshifumi Kitamura/Johannes Eisele/Kimimasa Mayama)
Sunao Tsuboi, salah satu penyintas serangan bom atom di Hiroshima, Jepang, pada 1945. (AFP/Toshifumi Kitamura/Johannes Eisele/Kimimasa Mayama)

Sunao Tsuboi, Penyintas Bom Atom Hiroshima Meninggal di Usia 96 Tahun

Medcom • 27 Oktober 2021 19:56
Hiroshima: Penyintas bom atom Hiroshima, Sunao Tsuboi, meninggal di usia 96 tahun. Tsuboi merupakan juru kampanye terkemuka untuk perlucutan senjata nuklir, yang pernah bertemu mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dalam kunjungan bersejarahnya ke Hiroshima, Jepang, di tahun 2016.
 
Seorang pejabat dari Nihon Hidankyo mengatakan pada Rabu, 27 Oktober 2021, bahwa Tsuboi meninggal pada Sabtu kemarin, 23 Oktober, akibat penyakit anemia.
 
Pejabat tersebut merupakan perwakilan dari Nihon Hidankyo, sebuah kelompok advokasi penyintas bom atom Hiroshima dan Nagasaki, di mana Tsuboi adalah pemimpinnya.

Pada 1945, serangan bom atom terjadi saat Tsuboi sedang dalam perjalanan menuju sekolah teknik di Hiroshima. Itu merupakan serangan bom nuklir pertama yang diluncurkan AS, mengubah kota metropolitan Hiroshima menjadi 'neraka.'
 
"Saya menderita luka bakar di sekujur tubuh. Dalam kondisi telanjang, saya mencoba melarikan diri sekitar tiga jam pada 6 Agustus, sampai akhirnya saya tidak bisa lagi berjalan," kata Tsuboi kepada AFP pada 2016.
 
Tsuboi, berusia 20 tahun kala itu, mengambil sebuah batu kecil dan menuliskan sepenggal kalimat di tanah: :Tsuboi mati di sini." Setelah itu, ia kehilangan kesadaran dan bangun beberapa pekan kemudian.
 
Dilansir dari AFP, Rabu, 27 Oktober 2021, Tsuboi mengidap kanker dan penyakit lain akibat serangan bom atom di Hiroshima. Namun ia tetap menjadi advokat terkemuka untuk korban bom atom dan juru kampanye dunia bebas nuklir.
 
"Saya mungkin mati besok, tapi saya optimistis. Saya tidak akan pernah menyerah. Kami tidak ingin ada senjata nuklir," ujarnya.
 
Baca:  Melihat Peringatan 76 Tahun Bom Hiroshima yang Dilakukan secara Sederhana
 
Dalam pertemuannya dengan Obama, ia tersenyum lebar saat menjabat tangan presiden ke-44 AS itu. Keduanya bercakap-cakap selama lebih dari satu menit. "Saya bisa menyampaikan pikiran saya," ucap Tsuboi yang merasa puas sesudahnya.
 
Kementerian Kesehatan Jepang mencatat, terdapat 127.755 orang yang dilaporkan selamat dari dua serangan bom atom di Jepang. Rata-rata dari mereka berusia 84 tahun. Sekitar 140 ribu orang lainnya tewas dalam pemboman Hiroshima, termasuk mereka yang selamat dari ledakan, namun meninggal setelahnya akibat radiasi.
 
Saat itu, tiga hari kemudian, AS menjatuhkan bom plutonium di kota pelabuhan Nagasaki. Peristiwa ini menewaskan sekitar 74 ribu orang, dan langsung menyudahi Perang Dunia II. (Nadia Ayu Soraya)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan