“Tidak ada reaksi merugikan yang dilaporkan dari mereka yang menerima vaksin dalam penggunaan darurat,” demikian keterangan pers dari Sinopharm, seperti dikutip dari AFP, Jumat, 20 November 2020.
Tiongkok meluncurkan program penggunaan darurat pada Juli 2020. Program tersebut mencangkum tiga kandidat vaksin untuk pekerja esensial dan kelompok terbatas lainnya. Vaksin diedarkan bahkan ketika studi klinik untuk membuktikan keamanan dan kemanjurannya belum selesai.
Sebanyak dua kandidat vaksin virus korona dikembangkan anak perusahaan Sinopharm, China National Biotec Group (CNBG). Sementara itu, vaksin ketiga dikembangkan oleh Sinovac Biotech.
Dilaporkan, karyawan proyek konstruksi, diplomat, dan siswa menerima vaksin tersebut sebelum ke luar negeri. Sejauh ini, belum ada yang terinfeksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News