Dilansir dari BBC, 14 korban ditemukan di sebuah panti jompo, sementara beberapa lainnya ditarik dari lokasi terjadinya tanah longsor. Belasan korban yang ditemukan tersebut belum secara resmi dinyatakan meninggal.
Otoritas Jepang telah mengeluarkan perintah evakuasi kepada lebih dari 200 ribu orang. Sebanyak 10 ribu personel Pasukan Pertahanan Diri Jepang telah dikerahkan ke lokasi untuk membantu proses evakuasi.
Hujan deras diprediksi akan terus mengguyur Kyushu hingga malam ini. Perdana Menteri Shinzo Abe pun memperingatkan warga Kyushu untuk berada dalam "kewaspadaan maksimal."
Kumamoto dan Kagoshima merupakan dua prefektur yang paling parah terkena banjir dan tanah longsor kali ini.
Gubernur Kumamoto, Ikuo Kabashima, mengatakan kepada awak media bahwa para korban di panti jompo ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri. Istilah tersebut biasa dipakai di Jepang sebelum dokter secara resmi mengeluarkan sertifikat kematian.
Sebuah video memperlihatkan sebuah jembatan yang tersapu aliran banjir di Sungai Kuma. Sementara sejumlah foto memperlihatkan mobil serta rumah yang terendam banjir.
Agensi Meteorologi Jepang mengatakan bahwa hujan deras kali ini mencapai intensitas yang belum pernah terjadi sebelumnya di Kyushu.
"Saya melihat pohon besar dan beberapa bagian dari rumah tersapu banjir. Udara dipenuhi aroma gas bocor dan air kotor," ujar Haruka Yamada, seorang warga yang tinggal di Ashikita, Kumamoto.
Media NHK menerima laporan bahwa ada delapan rumah di distrik Takinoue yang tersapu banjir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News