Biju Pushkaran, 50, mengenakan pakaian terusan bermotif polkadot. Wajahnya dirias bubuk putih, dengan pipi merah merona dan tambahan lipstick. Setelah semua persiapan selesai, ia masuk ke tenda kosong di Airoli, salah satu wilayah pinggiran di kota Mumbai.
Rambo Circus, tempat Biju bekerja, sudah tidak pernah melakukan pertunjukan sejak 6 Maret lalu. Namun pada Kamis 16 April malam, Rambo Circus menyiarkan pertunjukan mereka via livestreaming dalam memperingati Hari Sirkus Dunia.
"Kami akan hadir di rumah kalian dan membuat kalian semua tertawa," kata Biju, dilansir dari BBC, Sabtu 25 April 2020.

Salah satu personel Rambo Circus. (Foto: Rambo Circus)
Keseluruhan personel Rambo Circus melakukan atraksi tanpa tepuk tangan penonton. Namun di tengah berlangsungnya pertunjukan, mereka menyadari bahwa atraksi Rambo Circus mungkin akan berakhir untuk selamanya.
Para personel Rambo Circus sudah kehabisan makanan dan uang tak lama usai Pemerintah India memberlakukan kebijakan penguncian wilayah (lockdown) pada 24 Maret. Sebagian dari mereka terpaksa meminta pertolongan ke publik.
Di negara bagian West Bengal, Chandranath Banerjee, 61, telah menutup Olympic Circus dan meminta 75 personelnya untuk pulang ke rumah masing-masing. Ia berjanji akan memanggil kembali semua personel jika mereka semua "dapat bertahan hidup di tengah masa kelam ini."
"Mereka menangis," ujar Chandranath. "Kami membutuhkan orang-orang untuk datang dan menonton pertunjukan. Dengan adanya isolasi seperti saat ini, kami terpaksa berhenti," sambungnya.
Jayaprakasan PV, 52, manajer dari Great Bombay Circus, menolak menyerah. Ia tetap memasang tenda sirkus seperti biasa di kota Manargudi, negara bagian Tamil Nadu.
"Semua orang tidak tahu apa yang akan terjadi saat lockdown dicabut. Saat ini kami hanya bisa menunggu," tutur Jayaprakasan.

Salah satu personel Rambo Circus. (Foto: Rambo Circus)
Sekitar dua dekade lalu, India memiliki 23 kelompok sirkus aktif yang tergabung dalam sebuah federasi nasional. Sekitar 300 grup sirkus lainnya yang berskala kecil juga tersebar di seantero India.
Pada 2013, Pemerintah India melarang penggunaan hewan liar dan juga anak-anak dalam pertunjukan sirkus. Larangan itu membuat banyak grup sirkus bangkrut.
Saat ini hanya ada kurang dari 10 grup sirkus terdaftar di India, dengan 25 lainnya yang berskala lebih kecil. Terdapat pula sekitar 1.500 seniman, termasuk tim akrobat, yang berasal dari negara bagian Manipur.
Mereka telah meminta Perdana Menteri Narendra Modi untuk memberikan dana pinjaman agar bisa tetap bertahan di tengah pandemi covid-19. Saat ini mereka masih menanti respons pemerintah.
Situasi serupa juga terjadi di kawasan lain. Grup sirkus ternama di dunia, Cirque du Soleil, menjadi sorotan global usai memberhentikan 95 persen dari total personelnya bulan lalu.
Zsuzsanna Mata, direktur eksekutif Federasi Sirkus Dunia (FMC), mengatakan bahwa "pandemi (covid-19) telah mengubah sejarah. Tanpa adanya pemasukan, bisnis sirkus berjuang keras untuk dapat tetap menghidupi para personel beserta keluarga mereka masing-masing."
Informasi lengkap tentang perkembangan penanganan pandemi covid-19 bisa langsung diakses di sini (https://www.medcom.id/corona).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id