Christopher Luxon pada Minggu malam beralih ke penerbangan terjadwal dari Port Moresby ke Tokyo melalui Hong Kong, karena masalah teknis dengan pesawat Boeing 757 Angkatan Pertahanan Selandia Baru yang ia tumpangi.
“Diketahui ada masalah modul komando pada penutup kecil di sayap, yang menyebabkan pesawat tidak dapat terbang setinggi atau secepat biasanya, sehingga mempengaruhi jangkauannya,” kata juru bicara pertahanan Selandia Baru, dilansir dari AFP, Senin, 17 Juni 2024.
Masalah terdeteksi saat pesawat berada di Papua Nugini untuk isi bahan bakar.
“Delegasi pemimpin bisnis dan jurnalis yang mendampingi Luxon harus menunggu hingga Senin untuk terbang dengan angkatan udara 757 ke Brisbane dan kemudian naik penerbangan komersial ke Tokyo,” lanjut juru bicara tersebut.
Luxon diperkirakan akan bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida selama kunjungan empat harinya.
Pada Maret lalu, pemimpin Selandia Baru harus melakukan penerbangan komersial ke Australia untuk bertemu dengan para pemimpin Asia Tenggara setelah ada masalah dengan roda pendaratan membuat pesawat pasukan pertahanannya dilarang terbang saat masih berada di landasan di Wellington.
Baca juga: Selandia Baru Protes Tiongkok Perkuat Keamanan Pasifik
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News