Nantinya, tidak akan ada lagi lirik yang menyebut Australia sebagai 'young and free' (muda dan bebas). Hal ini dilakukan untuk mencerminkan sejarah panjang pribumi di negara itu, yang telah hidup puluhan ribu tahun sebelum dijajah sebagian besar pemukim kulit putih Inggris pada abad ke-18.
Pengumuman ini cukup mengejutkan, namun disambut baik di seluruh wilayah Negeri Kanguru tersebut. Dilansir dari BBC, Morrison mengatakan ia berharap perubahan lirik lagu ini akan menciptakan semangat persatuan.
Kalimat yang akan dihapus dalam lagu kebangsaan yang disebut Advance Australia Fair adalah 'for we are young and free'. Lirik lagu itu diganti dengan 'for we are one and free' (karena kami adalah satu dan bebas).
Perubahan lirik lagu ini diusulkan Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales, Glady Berejiklian. Ia mengarakan lirik lagu yang ada saat ini mengabaikan 'budaya Bangsa Pertama yang membanggakan' Australia.
"Mengubah 'young and free' menjadi 'one and free' tidak akan menghilangkan apa-apa. Tapi saya yakin akan menambah banyak hal," seru Morrison.
"(Lirik) ini mengakui jarak yang telah kita tempuh sebagai sebuah bangsa. Mengakui bahwa kisah nasional kita diambil lebih dari 300 leluhur dan kelompok bahasa, dan kita adalah bangsa multikultural paling sukses di dunia," tegasnya.
Ia menambahkan, perubahan lirik lagu itu untuk merayakan persatuan yang dibentuk Australia selama pandemi virus korona (covid-19). Penggantian lirik lagu ini juga disambut baik oleh pemimpin oposisi, Anthony Albanese.
Menurutnya, negaranya harus bangga dengan fakta bahwa Australia memiliki peradaban berkelanjutkan tertua di planet bumi bersama orang-orang 'pertama' di negara itu.
Baca juga: Pesta Kembang Api Australia Dinikmati Warga dari Rumah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News