Warga melihat kehancuran akibat gempa yang melanda Afghanistan. Foto: AFP
Warga melihat kehancuran akibat gempa yang melanda Afghanistan. Foto: AFP

Korban Luka Gempa Afghanistan Lebih dari 1.500, Kemungkinan yang Tewas Bertambah

Marcheilla Ariesta • 23 Juni 2022 07:07
Kabul: Gempa mematikan mengguncang Afghanistan berkekuatan magnitudo 5,9. Lebih dari 1.000 orang tewas dan kemungkinan akan terus bertambah.
 
Bencana kemanusiaan datang pada saat yang sulit bagi negara yang diperintah Taliban ini. Afghanistan saat ini berada dalam pergolakan kelaparan dan krisis ekonomi.
 
Guncangan terjadi pukul 01.24 dini hari waktu setempat pada Rabu, 22 Juni kemarin. Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan, pusat gempa berada sekitar 46 kilometer barat daya Kota Khost, yang terletak dekat perbatasan dengan Pakistan.

Baca: Agensi-Agensi PBB Kirim Bantuan ke Lokasi Gempa Afghanistan.
 
"Sebagian besar kematian berada di provinsi Paktika, di distrik Giyan, Nika, Barmal dan Zirok," kata Kementerian untuk Penanggulangan Bencana, dilansir dari CNN, Kamis, 23 Juni 2022.
 
Sementara itu, Kepala Departemen Informasi dan Budaya Provinsi Paktika, Mohammad Amin Hozaifa mengatakan, korban tewas mencapai lebih dari 1.000 orang.
 
"Diperkirakan bertambah, karena korban luka setidaknya 1.500 orang dengan banyak diantaranya kritis," ucapnya.
 
Ia mengatakan, misi pencarian dan penyelamatan terus berlanjut hingga saat ini. Di provinsi tetangga Khost, 25 orang tewas dan beberapa lainnya terluka, dan lima orang tewas di Provinsi Nangarhar.
 
Foto dari provinsi Paktika, tepat di selatan provinsi Khost, menunjukkan rumah-rumah berubah menjadi puing-puing dengan hanya satu atau dua dinding yang masih berdiri di tengah puing-puing, namun atapnya pecah.
 
Najibullah Sadid, seorang ahli pengelolaan sumber daya air Afghanistan mengatakan, gempa itu bertepatan dengan hujan lebat di wilayah tersebut. Ini membuat rumah-rumah tradisional - yang kebanyakan terbuat dari lumpur dan bahan alami lain - sangat rentan rusak.
 
"Waktu gempa terjadi saat gelap malam dan kedalamannya dangkal, yakni 10 kilometer dari pusat gempa, menjadi penyebab (jumlah) korban tinggi," kata Sadid.
 
Sebuah tim medis dan tujuh helikopter dikirim ke daerah itu untuk mengangkut warga terluka ke rumah sakit terdekat.
 
Baca: Korban Gempa Afghanistan Capai 1.000, Operasi Penyelamatan Dipersulit Longsor.
 
Taliban, yang menguasai Afghanistan sejak tahun lalu, menyerukan komunitas global untuk bersama-sama membantu Afghanistan. Anas Haqqani, seorang pejabat senior Taliban, mengatakan bahwa "pemerintah sedang bekerja sesuai kapabilitas" saat ini.
 
"Gempa bumi tadi malam telah menyebakan kerugian personal dan finansial bagi masyarakat Paktika dan Khost. Semua Allah memberikan surga kepada korban tewas, dan semoga korban luka dapat segera sembuh," tulis Haqqani via Twitter.
 
"Kami berharap komunitas internasional dan agensi-agensi kemanusiaan bersedia membantu kami di tengah situasi buruk ini," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan