Shinzo Abe resmi mundur dari jabatan Perdana Menteri Jepang. Foto: NHK
Shinzo Abe resmi mundur dari jabatan Perdana Menteri Jepang. Foto: NHK

Shinzo Abe Resmi Mundur dari Jabatan PM Jepang

Fajar Nugraha • 28 Agustus 2020 15:35
Tokyo: Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengidap penyakit kronis yang disebut kolitis ulseratif sejak masa remajanya. Penyakit ini yang membuatnya untuk memutuskan mundur dari jabatan sebagai perdana menteri.
 
Baca: Sakit, PM Jepang Dikabarkan akan Mengundurkan Diri.
 
Dalam pengumumannya, PM Abe menyatakan penyakit yang diidapnya sejak lama ini kembali menunjukkan gejala yang parah.

“Saya memutuskan untuk mundur dari jabatan perdana menteri,” ujar Abe, dalam siaran televisi NHK, Jumat 28 Agustus 2020.
 
“Keputusan ini diambil karena saya ingin menghindari masalah pada pemerintah karena kondisi kesehatan kronis yang memburuk. Terlebih lagi saat ini pandemi covid-19 dan kita masih berupaya memberantasnya,” imbuhnya.
 
Ketika ditanya siapa penggantinya, PM Abe menolak untuk menjawab. Sebelum ada wartawan yang menyebutkan nama seperti mantan Menteri Luar Negeri Fumio Khisida dan Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga.
 
“Semua yang disebutkan sangat menjanjikan, tetapi saya tidak akan menyebutkan nama. Saya pernah bekerja sama dengan mereka dan mereka akan bersaing dalam hal kebijakan,” tegas Abe.
 
Abe sebelumnya melakukan pertemuan dengan para pimpin partai Liberal Demokrat (LDP). Sampai saat ini LDP belum menentukan ketua yang nantinya akan menjabat sebagai perdana menteri.
 
Abe pertama kali menjadi perdana menteri pada 2006 pada usia 52 - termuda di Jepang pascaperang. Tetapi dia mundur setelah sekitar satu tahun karena dia mulai menderita gejala yang parah.
 
Abe kembali pada Desember 2012 dan memimpin pemerintahan keduanya. Kondisinya tampaknya stabil, berkat pengobatan baru yang menekan peradangan. Masa jabatan Abe mencapai tujuh tahun delapan bulan.
 
Namun sumber mengatakan kelainan ditemukan saat Abe menjalani pemeriksaan pada Juni lalu. Mereka mengatakan tes di Rumah Sakit Universitas Keio pada 17 Agustus menemukan bahwa kondisinya memburuk.
 
Sumber tersebut mengatakan pemeriksaan lanjutan satu minggu kemudian menunjukkan bahwa gejalanya mereda dengan penggunaan obat. Tetapi dokter mengatakan Abe perlu melanjutkan pengobatan selama tahun mendatang.
 
Perdana menteri diyakini telah berpikir bahwa dia tidak boleh membiarkan kondisi fisiknya mengaburkan penilaian politiknya, dan memutuskan akan sulit baginya untuk tetap di jabatannya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan