"Terlepas dari 50 negara, termasuk AS dan NATO, kekuatan militer dan teknologi mereka di Afghanistan selama 20 tahun tetap gagal menghadirkan perdamaian dan keamanan di Afghanistan," ungkap Muttaqi, dilansir dari ABNA24, Sabtu, 13 November 2021.
Muttaqi, yang memimpin delegasi beranggotakan 20 petinggi Taliban dalam kunjungan tiga hari ke Pakistan, menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah seminar di Islamabad.
Taliban telah menguasai kembali Afghanistan pada pertengahan Agustus lalu, yang ditandai dengan perginya pasukan AS dan para sekutunya dari negara tersebut.
"Sekarang kita telah mendatangkan semua perubahan ini, dan memberikan jaminan kepada dunia. Saya tidak paham lagi apa yang diinginkan dunia dari kami," tutur Muttaqi.
Menurut Muttaqi, sebagian besar pemerintahan terdahulu di Afghanistan terbagi ke dalam dua kelompok besar. Pertama, pemerintah yang sepenuhnya tunduk terhadap kekuatan asing, sehingga cenderung mengabaikan nasib masyarakat mereka sendiri.
Kedua, pemerintah yang sepenuhnya bersifat lokal tanpa mempedulikan permintaan komunitas global sama sekali.
"Kami berusaha menerapkan kebijakan berimbang untuk memenuhi permintaan kedua kubu (lokal dan internasional), dengan sebisa mungkin menghindari perselisihan dengan siapapun," sebut Muttaqi.
Mengenai sektor keamanan, Muttaqi menegaskan pihaknya sudah tidak lagi membutuhkan pasukan besar seperti Pasukan Pertahanan Nasional Afghanistan (ANDSF) yang bertugas di pemerintahan terdahulu.
"Pasukan itu diciptakan oleh intervensi asing, dan kami sudah tidak butuh lagi pasukan sebesar itu," ucap Muttaqi. Menurutnya, Afghanistan hanya membutuhkan pasukan kecil yang semua personelnya "memiliki komitmen dan rasa patriotisme yang kuat."
Baca: Taliban Hancurkan Patung Pahlawan, Diganti dengan Replika Al-Quran
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News