Topan menghantam wilayah paling atas North Island pada 12 Februari dan menyusuri pantai timur, menyebabkan kerusakan yang meluas. Perdana Menteri Chris Hipkins menyebut, Gabrielle sebagai bencana alam terbesar Selandia Baru abad ini.
Hari ini, polisi mengatakan dua orang lagi telah tewas di daerah Hawke's Bay yang terkena dampak parah terkait topan, sehingga jumlah korban tewas menjadi 11 orang.
"Sekitar 5.608 orang tetap tidak dapat dihubungi di seluruh negeri, sementara 1.196 telah terdaftar aman," kata polisi, dilansir dari Malay Mail.
Pihak berwenang sebelumnya mengatakan, mereka sangat mengkhawatirkan mereka yang masih hilang.
Upaya pemulihan berlanjut, dengan tim dari Dewan Auckland melakukan penilaian bangunan cepat pada rumah yang rusak di daerah pesisir Muriwai dan Piha, sekitar 60 kilometer sebelah barat kota terbesar di negara itu, Auckland.
Otoritas darurat dan militer kemarin menjatuhkan pasokan penting melalui helikopter ke masyarakat yang terdampar sejak topan, yang menghanyutkan pertanian, jembatan dan ternak serta menggenangi rumah.
Sekitar 62.000 rumah tangga tanpa listrik secara nasional di Selandia Baru kemarin. Dari jumlah tersebut, hampir 40.000 berada di Hawke's Bay, dari populasi sekitar 170.000.
Perdana Menteri Hipkins mengatakan, respons krisis "masih berlangsung" dan orang-orang di Pulau Utara "bekerja sepanjang waktu."
Polisi telah mengirim 100 petugas tambahan ke Hawke's Bay dan Tairawhiti di dekatnya, termasuk ke daerah-daerah terpencil. Media Selandia Baru Herald melaporkan, penghalang jalan di sekitar desa pedesaan Hawke's Bay untuk mencegah para penjarah.
"Menargetkan orang-orang dalam krisis itu menjijikkan dan kami tidak mentolerirnya," ucap Inspektur Polisi Jeanette Park.
Baca juga: Selandia Baru Keluarkan Peringatan Badai Usai Diterpa Topan Gabrielle
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News