Jepang mengaku telah melayangkan protes resmi atas insiden tersebut, yang terjadi pada Jumat 8 Mei lalu. Protes dilayangkan melalui sebuah panggilan telepon ke Kedutaan Besar Tiongkok di Jepang.
Dilansir dari kantor berita AFP, media lokal juga melaporkan adanya panggilan telepon dari Kedutaan Besar Jepang di Beijing kepada Kementerian Luar Negeri Tiongkok. Sejauh ini, Kemenlu Jepang belum bersedia mengonfirmasi laporan tersebut.
Deretan pulau sengketa, disebut Senkaku oleh Jepang dan Diaoyu oleh Tiongkok, merupakan isu utama perseteruan kedua negara di Laut China Timur.
Pemerintah Jepang sejak lama mengeluhkan kemunculan sejumlah kapal Tiongkok di sekitar deretan pulau tersebut.
Jumat kemarin, Penjaga Pantai Jepang memerintahkan dua kapal Tiongkok yang mengejar sebuah perahu nelayan untuk meninggalkan Laut China Timur. Seorang juru bicara Penjaga Pantai Jepang mengatakan kepada AFP bahwa tiga nelayan di perahu tersebut tidak terluka.
"Ada dua kapal Tiongkok yang masih berlayar di dalam perairan Jepang," ucap sang jubir. "Perahu nelayan yang terlibat dalam insiden tidak berada dalam situasi berbahaya," sambungnya.
Hubungan antara Jepang dan Tiongkok memburuk pada 2012 saat Tokyo "menasionalisasi" deretan pulau sengketa di Laut China Timur
Sejak saat itu, kedua negara berusaha mengambil sejumlah langkah untuk mencairkan ketegangan. Namun hingga kini, hubungan Jepang dan Tiongkok masih relatif renggang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News