Tokyo: Jumlah infeksi virus korona di ibu kota Jepang mencapai 600 dalam sehari untuk pertama kalinya pada Kamis 10 Desember 2020. Para ahli memperingatkan tentang meningkatnya beban di rumah sakit.
Tokyo melaporkan 602 kasus baru, sedangkan penghitungan harian untuk seluruh negara adalah 2.810. Jepang telah melaporkan 168.573 infeksi sejak pandemi dimulai, termasuk 2.465 kematian.
“Lonjakan infeksi telah menambah beban rumah sakit Tokyo, membuat lebih sulit bagi banyak orang untuk merawat pasien biasa,” kata Masataka Inokuchi, yang berada di gugus tugas covid-19 Tokyo, seperti dikutip Channel News Asia, Jumat 11 Desember 2020.
“Mereka belum lumpuh, tapi situasinya semakin ketat,” ujarnya.
Gubernur Tokyo Yuriko Koike mendesak penduduk untuk menghindari tamasya yang tidak penting, terutama warga senior dan keluarga mereka.
Tokyo telah mengeluarkan permintaan agar tempat minum tutup lebih awal hingga 17 Desember.
Tokyo melaporkan 602 kasus baru, sedangkan penghitungan harian untuk seluruh negara adalah 2.810. Jepang telah melaporkan 168.573 infeksi sejak pandemi dimulai, termasuk 2.465 kematian.
“Lonjakan infeksi telah menambah beban rumah sakit Tokyo, membuat lebih sulit bagi banyak orang untuk merawat pasien biasa,” kata Masataka Inokuchi, yang berada di gugus tugas covid-19 Tokyo, seperti dikutip Channel News Asia, Jumat 11 Desember 2020.
“Mereka belum lumpuh, tapi situasinya semakin ketat,” ujarnya.
Gubernur Tokyo Yuriko Koike mendesak penduduk untuk menghindari tamasya yang tidak penting, terutama warga senior dan keluarga mereka.
Tokyo telah mengeluarkan permintaan agar tempat minum tutup lebih awal hingga 17 Desember.
Vaksin covid-19
Jepang memiliki perjanjian untuk membeli total 290 juta dosis vaksin covid-19 dari Pfizer, AstraZeneca dan Moderna. Jumlah itu cukup untuk 145 juta orang jika setiap orang mendapat dua suntikan sesuai kebutuhan.
Guna melengkapi keperluan vaksin dari Pfizer, Jepang akan membeli 10.500 lemari pendingin untuk menyimpan vaksin virus korona (covid-19). Mereka juga sedang mempertimbangkan untuk membeli es kering dalam jumlah besar di saat berupaya melindungi warga dari virus.
Pembelian lemari pendingin beku amat dibutuhkan karena vaksin Pfizer perlu disimpan pada suhu sekitar minus 75 derajat Celcius, dan suhu Moderna sekitar minus 20 derajat Celcius. Hal tersebut menimbulkan masalah logistik.
“Pfizer, serta Moderna dan mitra domestik Takeda Pharmaceutical, berencana membangun jaringan untuk menjaga vaksin pada suhu yang sesuai saat mereka didistribusikan,” kata Kementerian Kesehatan Jepang dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Kamis 10 Desember 2020.
Selain lemari pendingin beku, Jepang juga sedang bersiap untuk mengirim perawat dari Pasukan Bela Diri ke Osaka dan Hokkaido. Perawat itu dikirim untuk membantu mengobati lonjakan infeksi virus korona.
Guna melengkapi keperluan vaksin dari Pfizer, Jepang akan membeli 10.500 lemari pendingin untuk menyimpan vaksin virus korona (covid-19). Mereka juga sedang mempertimbangkan untuk membeli es kering dalam jumlah besar di saat berupaya melindungi warga dari virus.
Pembelian lemari pendingin beku amat dibutuhkan karena vaksin Pfizer perlu disimpan pada suhu sekitar minus 75 derajat Celcius, dan suhu Moderna sekitar minus 20 derajat Celcius. Hal tersebut menimbulkan masalah logistik.
“Pfizer, serta Moderna dan mitra domestik Takeda Pharmaceutical, berencana membangun jaringan untuk menjaga vaksin pada suhu yang sesuai saat mereka didistribusikan,” kata Kementerian Kesehatan Jepang dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Kamis 10 Desember 2020.
Selain lemari pendingin beku, Jepang juga sedang bersiap untuk mengirim perawat dari Pasukan Bela Diri ke Osaka dan Hokkaido. Perawat itu dikirim untuk membantu mengobati lonjakan infeksi virus korona.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News