Petugas kesehatan hendak menggunakan vaksin Pfizer dalam program vaksinasi Covid-19. (AFP)
Petugas kesehatan hendak menggunakan vaksin Pfizer dalam program vaksinasi Covid-19. (AFP)

Korsel: Vaksin Pfizer Efektif Hingga 89 Persen usai Dosis Pertama

Marcheilla Ariesta • 05 Mei 2021 16:25
Seoul: Data uji klinis Korea Selatan menunjukkan satu dosis vaksin AstraZeneca efektif hingga 86,6 persen dalam mencegah infeksi Covid-19 di individu berusia 60 tahun ke atas. Sementara vaksin buatan Pfizer bersama BioNTech efektif 89,7 persen.
 
Badan Pengendalian Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan untuk vaksin Pfizer, efektivitas dirasakan setidaknya dua pekan setelah dosis pertama diberikan. Analisisnya didasarkan pada lebih dari 3,5 juta orang di Korsel yang telah menerima vaksin tersebut selama dua bulan sejak 26 Februari.
 
"Hal ini terbukti bahwa kedua vaksin memberikan perlindungan tinggi terhadap penyakit setelah dosis pertama. (Orang) harus mendapatkan vaksinasi penuh sesuai jadwal yang direkomendasikan, karena tingkat perlindungan akan meningkat setelah dosis kedua," kata KDCA dilansir dari Channel News Asia, Rabu, 5 Mei 2021.

Penemuan ini muncul saat Korsel berupaya meningkatkan partisipasi vaksinasi, setelah laporan tentang potensi masalah keamanan membuat beberapa orang enggan disuntik vaksin Covid-19.
 
"Sekitar 95 persen orang yang meninggal akibat virus korona di negara kami adalah warga lanjut usia yang berusia 60 tahun atau lebih, dan vaksin akan menurunkan risiko secara tajam bagi orang-orang itu," ucap pejabat kementerian kesehatan, Yoon Tae-ho.
 
Yoon menambahkan kemungkinan efek samping vaksin Covid-19, termasuk pembekuan darah, sangatlah rendah. Ditambah lagi, lanjutnya, sebagian besar kasus efek samping dapat disembuhkan.
 
Baca:  Pendiri BioNTech Klaim Vaksin Mereka Mampu Lawan Varian Covid-19 India
 
Negeri Ginseng sejauh ini telah memvaksinasi 6,7 persen dari 52 juta penduduknya yang kuat. Namun, mereka secara ambisius menargetkan 70 persen warganya telah divaksin pada September dan mencapai kekebalan kawanan pada November mendatang.
 
Mulai Rabu ini, warga Korsel yang telah divaksinasi penuh dan menunjukkan tes covid-19 negatif serta tidak ada gejala, akan dibebaskan dari karantina wajib selama dua pekan setelah kembali dari perjalanan luar negeri. Kebijakan ini bertujuan mendorong lebih banyak warga untuk divaksinasi.
 
KDCA mencatat 676 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir, menjadikan total infeksi di negara itu menjadi 124.945, dengan jumlah kematian di angka 1.847.

Vaksin Slank untuk Indonesia

Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan