Menurut seorang pejabat Kemenhan Korsel pada Senin 28 September 2020, pihaknya mengaku sudah mengetahui beberapa fakta seputar peristiwa tersebut. Korsel menyebut pasukan Korut sempat menghabiskan cukup banyak waktu dalam upaya menyelamatkan seorang pejabat Korsel di perbatasan laut kedua negara.
Dilansir dari KBS World, Seoul menyebut situasi di lapangan tiba-tiba berubah, dan pasukan Korut melepaskan tembakan. Militer Korsel tidak mengelaborasi lebih jauh mengenai detailnya.
Penjelasan terbaru disampaikan usai militer Korsel mendapat kritik tajam karena dinilai gagal menyelamatkan pejabat tersebut. Militer Korsel juga dikecam karena pejabat itu ditemukan oleh Korut enam jam lebih awal pada Selasa pekan kemarin.
Saat memberikan penjelasan, militer Korsel mengaku membutuhkan cukup banyak waktu untuk mengonfirmasi kredibilitas data intelijen yang didapat. Setelah terkonfirmasi, data itu kemudian disampaikan ke jajaran perwira Korsel.
Sebelumnya, pemimpin Korut Kim Jong-un menyampaikan permohonan maaf atas penembakan seorang pejabat Korsel di perbatasan. Kim mengaku "sangat menyesal" atas insiden tersebut.
Permohonan maaf Kim merupakan sesuatu yang sangat jarang dilakukan seorang pemimpin Korut kepada Korsel atas isu apapun. Langkah terbaru Kim dipastikan dapat menurunkan ketegangan antar kedua Korea.
"Kim Jong-un, Ketua Komisi Urusan Negara, meminta maaf dan menyesal karena telah mengecewakan Presiden Moon Jae-in dan warga Korsel karena terjadinya sebuah insiden yang sangat disayangkan," ujar penasihat Moon, Suh Hoon, yang mengutip pesan dari Korut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News