Sumbangan sebesar 500.000 dolar Selandia Baru atau Rp5 miliar telah diberikan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk pengadaan alat uji antigen cepat. Alat uji ini akan memastikan bahwa tes covid-19 dapat diproses langsung di tempat pasien dirawat, dengan hasil yang akan tersedia dalam waktu 30 menit.
“Selanjutnya kontribusi tambahan sebesar 270.000 dolar Selandia Baru atau sekitar Rp2,7 miliar akan diberikan kepada Lembaga Biologi Molekuler Eijkman untuk mendukung kapasitas Genome Sequencing,” sebut pernyataan Kedutaan Besar Selandia Baru, yang diterima Medcom.id, Kamis 22 Juli 2021.
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman adalah lembaga penelitian nirlaba yang didanai pemerintah, berbasis di Jakarta. Selandia Baru sebelumnya telah memberikan 650.000 Selandia Baru atau Rp6,5 Milar untuk mendukung Lembaga ini pada awal pandemi 2020.
"Tambahan bantuan yang diumumkan hari ini merupakan komitmen Selandia Baru untuk mendukung Indonesia dalam menghadapi tantangan covid-19," sebut pihak Selandia Baru.
"Kami juga terus bekerja sama secara erat dengan pihak-pihak yang berwenang di Indonesia, termasuk Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri," imbuh pernyataan itu.
Selandia Baru telah lama menjalin kemitraan dalam kerjasama pembangunan dengan Indonesia, salah satunya dalam kesiapsiagaan dan tanggap bencana, seperti lonjakan tajam kasus penularan virus korona yang Indonesia sedang hadapi pada saat ini.
Selandia Baru sebelumnya telah menyumbang 11,2 juta dolar Selandia Baru atau sekitar Rp11,2 miliar untuk membantu situasi covid-19 di Indonesia melalui dukungan untuk pencegahan dan komunikasi risiko, peluncuran vaksin. Termasuk juga untuk kemampuan pengujian PCR, dan pengiriman alat pelindung diri dan perlengkapan kebersihan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News