Kota administratif khusus itu juga memperketat pembatasan covid-19, yang sebelumnya sudah memberlakukan beberapa aturan terketat di dunia.
Warga wajib menunjukkan bukti vaksin untuk mengunjungi tempat-tempat umum, seperti supermarket, mal, dan restoran. Masker wajib dikenakan untuk segala jenis aktivitas di luar ruangan dan tidak diperbolehkan membuka masker di transportasi umum, termasuk untuk makan ataupun minum.
Pada Rabu, 23 Februari 2022, Hong Kong mencatat rekor kasus harian covid-19 dengan jumlah 8.674. Kota pusat keuangan global ini sedang mempersiapkan tes wajib untuk 7.4 juta warganya sebagai bagian dari strategi “nol kasus” yang serupa dengan Tiongkok Daratan.
“Hong Kong sedang menghadapi situasi epidemi yang buruk, yang semakin memburuk dengan cepat,” kata pemerintah melalui pernyataan Kamis.
“Sistem kesehatan Hong Kong, tenaga kerja, fasilitas dan sumber daya anti epidemi lainnya sebentar lagi akan tidak cukup untuk menangani jumlah besar kasus harian baru,” imbuhnya.
Kini, masyarakat bekerja dari rumah (WFH), sementara sejumlah usaha seperti bar dan gym ditutup untuk menekan penyebaran covid-19, dan mal-mal sepi pengunjung. Pemimpin Hong Kong Carrie Lam pun mengatakan sekolah akan libur lebih awal untuk musim panas dan kembali masuk tahun ajaran baru pada Agustus.
Masyarakat kian frustrasi akan keadaan ini, terlebih kota-kota besar lainnya telah memutuskan untuk hidup dengan virus korona.
Karena semakin mendesak, telah dimulai pembangunan di Pulau Lantau untuk mengadakan 10.000 unit isolasi dan komunitas. Rumah-rumah sakit swasta pun diarahkan untuk mengambil alih pasien dari rumah sakit milik negara.
Dengan meningkatnya tes, pengobatan, dan isolasi, Universitas Hong Kong memprediksi jumlah kasus baru akan mencapai angka tertinggi bulan depan pada 180.000. (Kaylina Ivani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News