Disebut Type 003 dan dinamai Fujian, kapal induk tersebut telah meninggalkan drydock di luar Shanghai pada Jumat, 17 Juni 2022, dan kemudian bersandar di dermaga terdekat.
Kapal induk ketiga ini akan menempatkan Tiongkok di antara 16 negara dengan kekuatan militer lintas laut yang masif. Di wilayah Pasifik, India, Jepang, dan Amerika Serikat (AS) mengoperasikan, atau sedang mengembangkan kapal induk.
Tiongkok mengejar hal yang sama dengan negara lain, yaitu membuktikan bahwa kapal induknya suatu hari nanti bisa bekerja sama dengan unit militer yang lebih tua jika diperlukan.
Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok menghadirkan kapal induk pertamanya, Liaoning, pada tahun 2012. Itu merupakan kapal bekas Uni Soviet yang dibeli dari Ukraina. Pada Desember 2019, angkatan laut Tiongkok mendapatkan Shandong, kapal induk kedua -- kali pertama yang dibuat di dalam negeri.
"Mengembangkan kapal induk dan meningkatkan kemampuan untuk menjaga perdamaian dunia adalah persyaratan bagi Tiongkok untuk memenuhi kewajiban internasionalnya," kata Liu Pengyu, juru bicara Kedutaan Besar China di Washington.
"Tiongkok berkomitmen pada jalur pembangunan damai dan mengejar kebijakan pertahanan nasional yang bersifat defensif dengan tegas. Kepemilikan kapal induk tidak akan pernah mengubah itu."
Para analis menyebut kapal induk baru itu harus dilatih selama dua sampai tiga tahun sebelum bisa melakukan pelayaran resmi.
Huang Chung-ting, peneliti di Institute for National Defense and Security Research di Taipei, menduga Type 003 terburu-buru diproduksi untuk memuaskan pejabat Tiongkok. Beberapa bagiannya mungkin tidak bekerja sebaik produksi luar negeri.
Type 003 diperkirakan akan melapor ke provinsi Fujian, Tiongkok, dekat Taiwan.
Tiongkok mengeklaim Taiwan sebagai wilayahnya sejak perang saudara tahun 1940-an, ketika Nasionalis Chiang Kai-shek kalah dari Komunis Mao Zedong, lalu pindah ke Taipei.
Beijing mengatakan akan menggunakan kekuatan untuk menyatukan kedua belah pihak jika diperlukan. Sejak pertengahan 2020, Tiongkok menerbangkan pesawat militer di atas bagian dari zona pertahanan udara Taiwan hampir setiap hari.
"Saya pikir keamanan regional di masa depan sangat berisiko, ketika Tiongkok bisa memiliki tiga kapal induk, tidak hanya Laut China Selatan, tetapi juga Laut China Timur," kata Nguyen Thanh Trung, anggota fakultas di Universitas Fulbright Vietnam di Kota Ho Chi Minh. (Kaylina Ivani)
Baca: Wow! Tiongkok Luncurkan Kapal Induk Ketiga Buatan Dalam Negeri
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News