Eks PM Pakistan Imran Khan berpidato dari balik kaca antipeluru di Lahore, 25 Maret 2023. (Arif ALI / AFP)
Eks PM Pakistan Imran Khan berpidato dari balik kaca antipeluru di Lahore, 25 Maret 2023. (Arif ALI / AFP)

Eks PM Pakistan Berpidato Kecam Pemerintah dari Balik Kaca Antipeluru

Willy Haryono • 26 Maret 2023 14:15
Lahore: Mantan perdana menteri Pakistan Imran Khan mengadakan acara kampanye besar-besaran di kota Lahore, di mana dirinya mengkritik pemerintah sekaligus mempresentasikan peta jalan (roadmap) untuk pemulihan ekonomi. Khan juga menyamakan berbagai pembatasan yang diterapkan pemerintah terhadap dirinya mirip dengan situasi di Palestina dan wilayah sengketa Kashmir.
 
Berpidato dari balik kaca antipeluru, Khan mengatakan bahwa Pakistan tidak memungut cukup banyak pajak demi kemajuan negara. Ia menegaskan bahwa sebuah "operasi besar" diperlukan untuk meningkatkan perekonomian negara.
 
"Orang Pakistan di luar negeri akan membawa dolar mereka ke negara ini asalkan mereka diberi insentif," kata Khan, dikutip dari laman TRT World, Minggu, 26 Maret 2023.

Ia menambahkan bahwa hanya 2,5 juta dari total 220 juta warga Pakistan yang membayar pajak. Ia menekankan perlunya menaikkan pajak demi mencapai kemajuan di seantero Pakistan.
 
Khan mengusulkan memberikan pinjaman kepada kaum muda untuk memulai bisnis dan mengembalikan skema hipotek yang katanya diperkenalkan pertama kali dalam sejarah Pakistan oleh pemerintah partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI).
 
Khan, yang kini menjabat kepala PTI, mengatakan bahwa "kebebasan sejati" hanya akan datang jika aturan hukum berlaku di negara tersebut.
 
"Yang jelas, siapa pun yang berkuasa, hari ini akan mendapat pesan bahwa nafsu rakyat tidak bisa dikekang," ungkapnya.
 
Pemain kriket yang berubah menjadi politikus itu juga mengecam pemerintah pimpinan Liga Muslim Pakistan–Shehbaz Nawaz. Menurut Khan, pemerintah Pakistan saat ini cenderung "mengemis ke seluruh dunia" untuk mendapatkan aliran dana.

Khan singgung isu Kashmir dan Palestina

Selama pidato, Khan mengatakan bahwa untuk pertama kalinya ia menyaksikan apa yang dialami orang-orang di Kashmir dan Palestina.
 
"Polisi menyerang rumah saya karena mereka ingin menangkap saya dalam kasus palsu. Orang-orang mendukung saya selama bentrokan dengan polisi, karena mereka tahu saya benar. Mereka telah mendakwa saya dalam 40 kasus terorisme. Akankah bangsa menerima bahwa Imran Khan teroris?" tanyanya.
 
Baca juga:  Polisi Layangkan Dakwaan Terorisme terhadap Eks PM Pakistan Imran Khan
 
Khan mengatakan, pemerintah dan militer Pakistan berusaha menghentikannya untuk mengikuti pemilihan umum mendatang, yang dijadwalkan berlangsung pada November. Jika terbukti bersalah dalam suatu kasus, Khan dapat menghadapi diskualifikasi dari pemilu.
 
Baik pemerintah maupun militer menyangkal semua tuduhan Khan.
 
Pendukung Khan telah bentrok dengan polisi selama beberapa hari terakhir. Bentrokan terjadi di saat otoritas Pakistan berusaha memaksa Khan untuk hadir di pengadilan perihal berbagai kasus yang dilayangkan terhadap dirinya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan