Lokasi serangan terhadap mantan Presiden Maladewa Mohamed Nasheed dijaga ketat pihak keamanan. Foto: AFP
Lokasi serangan terhadap mantan Presiden Maladewa Mohamed Nasheed dijaga ketat pihak keamanan. Foto: AFP

Lolos dari Pembunuhan, Mantan Presiden Maladewa Terluka dalam Ledakan

M Sholahadhin Azhar • 07 Mei 2021 09:20
Male: Mantan presiden dan ketua parlemen Maladewa Mohamed Nasheed terluka Kamis dalam ledakan di ibu kota Male. Ini dikonfirmasi oleh pihak berwenang.
 
Wakil Ketua Eva Abdulla mengatakan, dalam tweet bahwa Nasheed menjalani perawatan di Rumah Sakit ADK di ibu kota Male.
 
"Kami akan terus menginformasikan kepada publik tentang kondisi (mantan) Presiden Nasheed saat kami menerima kabar terbaru," katanya, seperti dikutip Xinhua, Jumat 7 Mei 2021.

Sementara pihak Kepolisian Maladewa pun bertindak cepat menangani upaya pembunuhan itu.
 
"Polisi saat ini aktif di tempat kejadian dan kami mendesak masyarakat untuk menahan diri untuk sementara waktu. Kami akan terus mengupdate publik," sebut pihak Kepolisian Maladewa dalam sebuah posting Twitter.
 
Polisi memastikan bahwa Nasheed mengalami luka-luka tetapi tidak memberikan rinciannya. Mereka bilang dia dirawat di Rumah Sakit ADK di Male.
 
Seorang anggota keluarga mengatakan Nasheed menderita beberapa luka. "Mereka telah membiusnya. Ada luka yang lebih dalam di salah satu lengannya," kata anggota keluarga.
 
Dia mengatakan Nasheed responsif dan berbicara dengan dokter saat dirawat dengan cedera akibat pecahan bom. Salah satu pengawalnya juga dibawa ke rumah sakit.
 
Laporan media lokal mengatakan ledakan itu berasal dari sebuah sepeda motor yang diparkir di dekat mobil Nasheed di dekat kediamannya di ibu kota. Bom itu meledak saat Nasheed memasuki mobilnya, melukai dirinya serta pengawalnya dan seorang pengamat.
 
Nasheed, 53, menjadi Presiden Maladewa pada 2008 setelah memenangkan pemilihan multipartai pertama di negara itu. Ia menjadi ketua parlemen, posisi terkuat kedua di negara itu, setelah partainya memenangkan pemilihan pada April 2019.
 
Menteri Luar Negeri Maladewa Abdulla Shahid mengutuk keras serangan itu. "Serangan pengecut seperti ini tidak memiliki tempat dalam masyarakat kami. Pikiran dan doa saya bersama (mantan) Presiden Nasheed dan lainnya yang terluka dalam serangan ini, serta keluarga mereka," katanya dalam sebuah pernyataan di Twitter.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan