Pemerintah Tiongkok kembali lakukan tes covid-19 terhadap warganya. Foto: AFP
Pemerintah Tiongkok kembali lakukan tes covid-19 terhadap warganya. Foto: AFP

Kebijakan Tanpa Toleransi Tiongkok Hadapi Peningkatan Kasus Baru Covid-19

Medcom • 04 November 2021 17:06
Beijing: Tiongkok disebut-sebut sangat waspada di pelabuhan, dikarenakan kebijakan ketat tentang perjalanan masuk dan keluar negara diberlakukan untuk mengurangi risiko covid-19. Ini dilakukan di tengah wabah baru mengurangi kurang dari 100 hari sejak pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing.
 
Dilansir dari Straits Times, Kamis, 4 November 2021, Administrasi Imigrasi Nasional  (NIA) mengatakan, pihaknya akan terus membimbing warganya untuk tidak pergi ke luar negeri karena alasan yang tidak mendesak dan tidak penting.
 
Laporan televisi pemerintah setempat mengatakan, mereka akan secara ketat menerapkan pembatasan covid-19 pada pergerakan orang yang terlibat dalam Olimpiade Musim Dingin masuk dan keluar dari Tiongkok. Negara Tirai Bambu bertujuan untuk memastikan tidak terdapat wabah di antara sejumlah orang yang datang dari luar negeri untuk Olimpiade tersebut.

Pihak berwenang disebut akan berusaha untuk menghindari kegagalan dalam pengendalian virus untuk Olimpiade, yang kemudian akan mengganggu acara atau menyebabkan pengelompokan di antara penduduk.
 
Otoritas Kesehatan Tiongkok melaporkan, terdapat 104 kasus baru covid-19 per Rabu, dibandingkan dengan 109 sehari sebelumnya. Dari penularan baru, 87 adalah kasus yang ditularkan secara lokal, dibandingkan dengan 93 sehari sebelumnya.
 
Sejak pertengahan Oktober lalu, lebih dari 700 infeksi menular lokal dengan gejala yang dikonfirmasi telah dilaporkan di 19 wilayah tingkat provinsi, dengan penyebaran geografis dari kasus-kasus tersebut memicu serangkaian pembatasan pada bisnis pariwisata dan rekreasi di bawah kebijakan tanpa toleransi Beijing.
 
Pembatasan yang meningkat disebut terjadi setelah jumlah infeksi di ibu kota Tiongkok meningkat terus-menerus selama beberapa hari terakhir. Sementara wabah saat ini dipicu varian Delta yang telah mencapai 19 dari 31 provinsi daratan, penyebaran terluas di Tiongkok sejak virus muncul di Wuhan pada akhir 2019.
 
Penyebaran virus korona lebih lanjut di Beijing juga mendorong pejabat kota untuk memerintahkan penguncian cepat dua sekolah dan penangguhan pengajaran di kelas di 16 lembaga pendidikan lainnya, saat mereka berusaha untuk mencegah wabah di kalangan remaja dan anak kecil.
 
Sementara Beijing disebut telah melihat wabah yang lebih besar di masa lalu, kebangkitan terbaru, dengan kasus mencapai hampir 40 datang hanya beberapa hari menjelang pertemuan puncak besar untuk Partai Komunis Tiongkok (CCP) yang berkuasa, dimana akan meletakkan dasar guna memperpanjang masa jabatan Presiden Tiongkok, Xi Jinping sebagai pemimpin.
 
Para pejabat setempat mengatakan, terdapat banyak kasus di bagian barat laut Tiongkok dan kelompok terpisah di timur laut provinsi Heilongjiang ditelusuri kembali ke sumber yang dibawa dari luar negeri.
 
“Pemeriksaan penerbangan, kapal, serta kargo di pelabuhan darat akan diterapkan secara ketat,” kata Otoritas Imigrasi Tiongkok, seraya menambahkan, pihaknya akan menyesuaikan tindakan terhadap orang asing yang tiba di Tiongkok sesuai dengan perubahan situasi covid-19, tanpa memberikan perincian.
 
Sementara beberapa negara telah menghapus persyaratan karantina untuk pelancong yang divaksinasi, Tiongkok disebut masih bersikeras, sebagian besar orang yang datang dari luar daratan untuk dikarantina selama berminggu-minggu, terlepas dari status vaksinasi mereka.
 
Daratan Tiongkok dilaporkan memiliki 97.527 kasus covid-19 yang dikonfirmasi dan 4.636 kematian per Rabu. (Nadya Ayu Soraya)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan