“Saya akan mengunjungi Malaysia, Kamboja, Vietnam, dan Indonesia minggu depan untuk memajukan hubungan kami dengan mitra utama, termasuk untuk memperkuat kerja bersama kami untuk mendorong pemulihan ekonomi dan kesehatan di kawasan dari covid-19,” ujar Menlu Marise Payne, dalam keterangan tertulis Kemenlu Australia, yang diterima Medcom.id, Jumat 5 November 2021.
“Kunjungan tersebut menindaklanjuti kesepakatan tingkat pemimpin yang bersejarah bulan lalu untuk membentuk Kemitraan Strategis Komprehensif antara ASEAN dan Australia, yang menggarisbawahi komitmen Australia terhadap peran sentral ASEAN di Indo-Pasifik,” imbuhnya.
Di Malaysia, Menlu Payne akan memimpin Pertemuan Menteri Luar Negeri Tahunan, yang pertama sejak hubungan bilateral ditingkatkan menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif pada Januari 2021. Termasuk juga melakukan pertemuan dengan para pemimpin Pemerintah Malaysia untuk membahas akses vaksin yang adil, kerja sama pemulihan ekonomi pascacovid, jaminan kesehatan, kesetaraan gender, dan tantangan perubahan iklim.
Sedangkan di Kamboja, Payne yang juga menjabat Menteri untuk Perempuan Australia akan menyoroti dukungan Australia terhadap peran Kamboja sebagai Ketua ASEAN yang baru. “Saya akan bertemu dengan anggota Pemerintah Kamboja untuk membahas keterlibatan jangka panjang kami dalam berbagai bidang, termasuk dukungan Australia untuk Kamboja dan tetangga terdekatnya melalui Kemitraan Mekong-Australia senilai 232 juta Dolar Australia (atau sekitar Rp2,4 Triliun),” sebut Payne.
Kunjungannya ke Vietnam akan berlangsung dalam rangka Strategi Keterlibatan Ekonomi yang Ditingkatkan Australia-Vietnam, yang diluncurkan minggu lalu oleh Perdana Menteri Scott Morrison. Payne akan melakukan pertemuan dengan para anggota kepemimpinan Pemerintah Vietnam dan menghadiri serta memimpin Dialog Perempuan, Perdamaian dan Keamanan ASEAN-Australia kedua.
“Australia dan Indonesia terus bekerja sama sebagai tetangga dekat dan Mitra Strategis Komprehensif. Di Jakarta, saya akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, untuk menegaskan kembali hubungan erat antara pemerintah, ekonomi, dan masyarakat kita, dan membahas upaya-upaya untuk terus membangun kawasan Indo-Pasifik yang stabil, makmur, dan tangguh,” tutur Menlu Payne.
“Saya juga akan bertemu dengan para pemimpin perempuan di berbagai sektor publik dan swasta di Indonesia untuk bertukar pikiran tentang peluang dan tantangan bagi kepemimpinan perempuan,” tambahnya.
“Kunjungan ini dibangun berdasarkan kemitraan erat Australia dengan Asia Tenggara selama beberapa dekade. Bersama para mitra, Australia telah dan akan terus memberikan kontribusi positif dan proaktif bagi stabilitas dan kemakmuran di Asia Tenggara. Peringatan 50 tahun dari Five Power Defence Arrangements juga merupakan bukti kemitraan jangka panjang dan komitmen Australia untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan yang berkembang di kawasan,” ucap Payne.
Program pertemuan bilateral dan diskusi tingkat tinggi ini akan memperkuat hubungan Australia dengan kawasan Indo-Pasifik dan dukungan Australia untuk sentralitas ASEAN, yang digarisbawahi oleh hubungan ekonomi yang kuat, ikatan pertahanan, hubungan kemanusiaan, dan upaya bersama kita untuk pulih dari covid-19.
“Sentralitas ASEAN adalah inti dari visi Australia untuk Indo-Pasifik,” pungkas Payne.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News