Penyebab kontaminasi vaksin covid-19 Moderna di Jepang diakibatkan kesalahan manusia. Foto: AFP
Penyebab kontaminasi vaksin covid-19 Moderna di Jepang diakibatkan kesalahan manusia. Foto: AFP

Kontaminasi Vaksin Covid-19 Moderna Jepang, Diketahui karena Kesalahan Manusia

Fajar Nugraha • 01 Oktober 2021 13:40
Tokyo:  Takeda Pharmaceutical Co Ltd Jepang mengatakan, pada Jumat 1 Oktober bahwa ‘kesalahan manusia’ menyebabkan kontaminasi logam masuk ke dosis vaksin covid-19 dari Moderna Inc. Akibatnya vaksin tersebut terpaksa ditarik.
 
Takeda, yang mengimpor dan mendistribusikan vaksin di Jepang, dan Moderna mengatakan, dalam laporan baru bahwa produsen Spanyol menemukan zat  kontaminan di beberapa botol pada Juli. Tetapi pasokan dari produksi yang sama diizinkan untuk dikirim ke Jepang.
 
Baca: Jepang Temukan Lagi Vaksin Moderna Terkontaminasi Partikel Asing.

Pihak berwenang Jepang pada Agustus menangguhkan penggunaan tiga batch suntikan Moderna yang mengandung 1,63 juta dosis setelah diberitahu tentang kontaminasi. Moderna melakukan penyelidikan dalam kemitraan dengan Takeda dan pabrikan Spanyol Rovi, yang mengoperasikan pabrik di mana kontaminasi terjadi.
 
“Laporan baru mengatakan bahwa masalah berasal dari perakitan yang salah. Ini dikarenakan kesalahan manusia yang spesifik untuk secara visual salah menilai celah 1mm yang diperlukan antara roda bintang dan sumbat mesin yang menempatkan bagian atas pada botol vaksin,” sebut laporan tersebut, yang dikutip dari Channel News Asia, Jumat.
 
Sebanyak lima lot berurutan dari vaksin covid-19 Moderna yang diproduksi di Rovi antara 27 Juni dan 3 Juli diselidiki. Tiga yang pertama dikirim ke Jepang dan kemudian ditarik kembali setelah ditemukannya partikel, yang kemudian ditentukan sebagai baja tahan karat, di dalam 39 botol.
 
Tetapi lot keempat gagal diperiksa setelah penemuan partikel pada 2 Juli, dan lot kelima juga ditahan oleh Rovi. Masalah dengan Lot 4 dan 5 dilaporkan ke Moderna, Takeda, dan kementerian kesehatan Jepang, tetapi tiga lot pertama dibebaskan untuk digunakan karena “telah lulus inspeksi dan tidak dianggap terkena dampak.”
 
“Faktanya, pengaturan yang salah menyebabkan masalah tetap ada di seluruh rangkaian lima batch,” investigasi menunjukkan.
 
“Prosedur operasi yang lebih baik dan penggunaan alat presisi baru akan membantu mencegah masalah berulang,” sebut laporan itu.
 
Perusahaan dan Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan, partikel baja tahan karat tidak menimbulkan risiko kesehatan tambahan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan